Mr. Bean |
Kunci Penjualan
Pernah lihat film Mr. Bean..? Tentunya Anda semua pernah melihat film Mr. Bean atau film yang serupa dengannya. Film itu mampu membuat Kita tertawa sekalipun hanya beisi alur cerita diiringi musik dan gumaman suara yang tidak jelas. Dari mana pesan lucu itu dikirimkan ? Bagaimana Kita bisa mengerti atau menangkap pesan yang mereka maksudkan ? Apakah ini berarti bahwa Kita bisa berkomunikasi tanpa kata-kata ? Memang demikianlah, ternyata pesan dan makna bisa disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Inilah yang disebut bahasa tubuh yaitu gerakan tubuh, ekspresi dan lain-lain yang mengirimkan pesan pada kita tanpa menggunakan kata-kata.
Pernah lihat film Mr. Bean..? Tentunya Anda semua pernah melihat film Mr. Bean atau film yang serupa dengannya. Film itu mampu membuat Kita tertawa sekalipun hanya beisi alur cerita diiringi musik dan gumaman suara yang tidak jelas. Dari mana pesan lucu itu dikirimkan ? Bagaimana Kita bisa mengerti atau menangkap pesan yang mereka maksudkan ? Apakah ini berarti bahwa Kita bisa berkomunikasi tanpa kata-kata ? Memang demikianlah, ternyata pesan dan makna bisa disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Inilah yang disebut bahasa tubuh yaitu gerakan tubuh, ekspresi dan lain-lain yang mengirimkan pesan pada kita tanpa menggunakan kata-kata.
Dalam pelatihan Selling Magic ada teknik 3 V, yakni Verbal, Vocal, Visual. Yakni melipat gandakan kekuatan kata-kata dengan menggunakan 3 V sekaligus :
- Verbal (pilihan kata-kata yang tepat)
- Vocal (intonasi)
- Visual (bahasa tubuh)
Dalam film Mr. Bean Kita diperlihatkan kita mengenai komponen Visual (bahasa tubuh). Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan komponen Vocal (intonasi) dalam penyampaian pesan ? Pernahkah Kita melihat orang yang sedang kesal atau marah ? Seseorang yang sedang kesal atau marah akan terlihat dari bahasa tubuhnya dan intonasi verbal yang digunakannya, meski kata-kata yang digunakan relatif datar/sedang dan tidak meledak-ledak. Di sinilah terasa bahwa intonasi amat berperan dalam membentuk makna.
BAHASA TUBUH DALAM PENJUALAN
Bagi seorang penjual / frontliner / field force sangatlah penting untuk menguasai ilmu
bahasa tubuh dalam meningkatkan jumlah penjualannya. Setidaknya ada dua
kegunaan mempelajari bahasa tubuh:
- Perbaiki bahasa tubuh kita selaku frontliner, agar lebih persuasif.
- Amati bahasa tubuh calon customer untuk bisa membaca pikirannya.
Bahasa tubuh harus dipergunakan secara selaras dengan kata-kata yang
digunakan. Misalnya, saat menjelaskan suatu produk tangannya
bergerak-gerak tidak beraturan sama sekali. Gerakannya pun tidak ada
konsistensi, kadang ia menjelaskan sesuatu dengan tangan kanan, sejurus
kemudian saat menjawab pertanyaan mengenai hal sama ia mempergunakan
tangan kiri. Lambat laun pembeli akan cenderung mengabaikan gerakan
tangannya, karena terlihat tidak ada relevansi dengan pesan. Artinya si
frontliner tengah menyia-nyiakan kegunaan dari alat komunikasi yang
dahsyat ini.
Salah satu teknik rahasia dalam Neuro Linguistic Programming (NLP) ada yang disebut sebagai subtle pointing
, yang berarti menunjuk secara tidak kentara. Yakni pada saat kita
bicara segala sesuatu yang baik, hebat, menarik, positif, dan
seterusnya, maka gunakan salah satu jari tangan Anda untuk menunjuk
objek yang dijual. Nah, cara menunjuknya harus terlihat seperti tidak
sengaja (unintended) dan tidak terlalu kentara. Tekniknya dengan cara
mata kita tidak melihat tangan kita yang sedang menunjuk, dan gerakan
tangan seperti mengalir wajar saja.
Akibat teknik itu, pikiran bawah sadar calon pembeli / customer akan mengenali
adanya asosiasi antara kata bagus, baik, hebat dan seterusnya itu dengan
produk Kita. Ingat di sini Kita menggunakan komunikasi bawah sadar,
bukan komunikasi dengan pikiran sadar. Sebab kalau Kita menggunakan
komunikasi sadar, maka pembeli/customer akan berfikir : “… Pasti aja dibilang oke dan bagus, karena situ yang dagang...”. Kalau Kita memakai komunikasi sadar,
maka yang dilakukan sebaliknya, tangan Kita akan menunjuk dengan jelas
pada produk yang Kita jual sambil mengatakan : "...Produk yang ini bagus Pak,
efek samping minimal, harga ekonomis, service palugada (apa lu mau gua ada)…, dan seterusnya…."
INTONASI DALAM PENJUALAN
Kita semua pernah
mengalami peristiwa yang mengesankan, yang membuat antusias untuk
bercerita pada orang lain. Nah, coba diingat-ingat bagaimana cara Kita
menceritakan peristiwa yang berkesan dan membuat antusias? Ciri termudah
yang Kita kenali adalah dari intonasi yang digunakan, biasanya diceritakan dengan nada bersemangat, antusias,
meledak-ledak penuh penekanan di sana sini.
Terasa aneh bila melihat seorang frontliner / field force yang tengah
menjelaskan suatu produk secara monoton, suara lemah dan datar. tanpa ekspresi. Entah karena
sudah capek jualan, mungkin karyawan yang bekerja terpaksa
daripada nganggur, atau yang lagi kesal sama bossnya. Padahal ada pepatah dari Tiongkok Kuno yang mengatakan : ".... Jika nggak bisa senyum jangan buka toko...."
Saat seorang pembeli minta informasi produk pada frontliner, dan
dijawab dengan datar, lemah, monoton, maka pembeli akan menangkap pesan
bahwa penjual sendiri juga punya perasaan datar, bosan dan tidak
tertarik pada produk itu. Ingat motto: We go first!
, yang artinya Kita yang lakukan lebih dulu, baru orang lain akan
mengikuti. Jika kita ingin pelanggan semangat dan antusias pada produk,
tunjukkan bahwa Kita antusias pada produk.
Intonasi yang kita gunakan saat mempromosikan suatu produk haruslah
mencerminkan situasi bahwa produk ini bagus, menarik untuk dimiliki,
rugi jika nggak membeli. Proyeksikan kesan itu dalam intonasi suara
anda. Berlatih mengenali seperti apa intonasi suara yang akan membuat
pendengar Anda berpikir kata-kata itu penting, intonasi yang membuat
pelanggan lebih percaya dan seterusnya.
Lalu bagaimana melatihnya..? Penulis jadi teringat akan suatu trik dari seorang atasan beberapa tahun lalu. Dia bilang : ".... Latihan terus tiap hari didepan kaca.., terserah orang bilang Kamu gila. Tapi nanti manfaatnya akan terasa..." Ya.. berlatih di depan cermin / kaca secara terus menerus. Namun penulis berpesan agar jangan berlatih di jalanan.... Nanti orang akan lari semua.., oke..
Artikel lainnya tentang Bahasa Tubuh :
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar