Photo by id.wikipedia.org |
Mungkin banyak yang tahu
wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga
Anda tidak memiliki sifat kepiting yang iri dan dengki. Di Filipina, masyarakat
pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting
itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu
dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam
baskom / wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini
akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari.
Yang
paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu
berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan
menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun seorang penangkap
kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu
berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu
betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir
meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan
menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan
cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun…
dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan
matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam
kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti
kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau
saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai,
jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur
kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan
kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri
kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa
di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang,
namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan
diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang
atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita
menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang adalah "kepiting":
- Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.
- Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan.
- Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
Seharusnya
kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun…
dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…
Coba renungkan berapa
waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang.
Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah
waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi
pribadi yang sehat dan sukses untuk kini dan "nanti"
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar