Salah satu sisi "gelap" dari kesuksesan adalah arogansi.
Sebuah kesuksesan (dalam hal apapun) jangan sampai membuat kita angkuh
dan sombong serta tidak lagi mau mendengarkan orang lain. Sebuah
perusahaan seperti IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami
kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin
mereka.
Itulah yang terjadi apabila orang berhenti belajar dan merasa diri sudah
sampai "Finish". Tanpa disadari lingkungan kita terus belajar,
berinovasi, dan berkembang. Sementara jika kita berhenti di posisi yang
sama, maka akibatnya kue kesuksesan yang kita peroleh lama-lama menjadi
basi. Kita akan terjebak dalam retorika, kalimat, jurus yang itu-itu
saja alias usang. Sikap arogan dapat menutup hati dan pikiran kita untuk
kreatif menemukan jurus dan tip-tip baru untuk mempertahankan sekaligus
mengembangkan kesuksesannya. Di sinilah, arogansi berujung pada
malapetaka dan kehancuran.
Lalu bagaimana agar kesuksesan yang kita dapat tidak membuat kita bersikap arogan? Mungkin beberapa cara dibawah ini bisa menjadi alternatif untuk diterapkan dalam kehidupan kita:
- Sadar Diri.Meskipun sudah sukses, kita perlu memberi waktu untuk menyadari sikap dan perilaku kita di mata orang lain. Selalu evaluasi apakah nada dan ucapan serta tindak tanduk kita sekarang dapat menyakiti orang lain? Apakah orang-orang yang telah turut membawa kita ke level sukses yang sekarang sudah kita hargai? Jangan sampai ketika masih bersusah payah kita begitu respek, tetapi setelah sukses justru mencampakkan mereka.
- Jangan Mudah Terlena.Waspadai umpan balik yang hanya menghibur kita tetapi tidak membuat kita belajar lagi. Hati-hati dengan orang di sekeliling kita yang hanya mengatakan hal bagus, tetapi tidak berani memberikan masukan yang baik. Terkadang sebuah kritikan juga sangat dibutuhkan untuk membuat kita terus berkembang menjadi lebih baik.
- Peka Terhadap Perubahan.Dalam buku "Who Moved My Cheese" disimpulkan bahwa kita harus mampu mencium aroma keju, apakah sudah basi ataukah mulai diambil orang lain. Kita pun harus terus mencium dan peka bagaimana orang lain mengembangkan dirinya. Jangan pernah merasa diri paling hebat, kemudian tak mau lagi untuk belajar.
- Sopan dan Rendah Hati.Janganlah prestasi yang kita dapatkan, membuat mata hati kita buta. Apakah kita akan merasa nyaman jikabanyak orang yang membenci dan tidak menyukai kita? Mereka hanya tersenyum didepan kita, sementara dibelakang mereka menghujat kita. Dengan bersikap sopan dan rendah hati akan membuat lebih banyak orang yang akan respek dengan kita.
Kita tahu bahwa semua derajat manusia di mata Tuhan adalah sama. Yang
menjadi tolok ukur kesuksesan utama kita sebetulnya bukan kekayaan yang
kita miliki, karyawan yang tunduk patuh dengan perintah kita, bukan juga
penghormatan yang sering kita terima, terutama dari para penjilat.
Kesuksesan yang utama adalah seberapa besar yang telah kita lakukan
(hingga saat ini) bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan sebagai penutup, mari Kita simak Clip tentang kerendahan hati :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar