Halaman Muka

Sabtu, 02 Juni 2012

Saving Earth By Paper

Beberapa tahun yang lalu, di tempat Saya bekerja, ada seorang sekretaris yang sangat perfeksionis. Selain perfeksionis, dia terampil dan cekatan dalam mengerjakan semua tugas kantor. Kami semua di kantor merasa segan dan hormat kepada beliau. Dia juga sangat perhatian terhadap semua kebutuhan team dalam menjalankan tugasnya. Terkadang, ketika menghadap beliau, sebelum mengutarakan maksud dan tujuannya, beliau sudah berkata : " Ada Apa...?"  Hmmm... memang perlu nyali yang "kuat" untuk bertemu dengannya. (Saat ini, beliau telah resign dan fokus sebagai manager rumah tangga).

Salah satu kebiasaan beliau adalah sangat hemat dalam penggunaan kertas kerja. Kertas kerja yang telah dipakai, dia kumpulkan untuk digunakan kembali pada halaman sebaliknya. Demikian juga dengan amplop surat, amplop surat bekas yang masih layak digunakan dan dalam kondisi yang baik, dia gunakan kembali. Semua kertas yang masih dapat digunakan, pasti diberdayakan kembali. Kita semua sempat ngerumpi : " pelit amat sich pake kertas baru...!@!#@!!" , "Atau barangkali instruksi si Boss agar expense / biaya fixed cost tidak gede..." dan lain sebagainya. Ketika Kami tanyakan kepadanya, dia menjawab: " ...Biar hemat tau...!@!#@!" dan ditambah kultum tentang hemat. Namun kultum disini artinya kuliah tulung-tulung...he..he..he..



Papirus. Wikipedia
Malam ini saya teringat dengan beliau dan juga teringat akan "keunikannya" terkait kertas.  Seperti Kita ketahui bahwa peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis pada abad ke-3 SM (Sebelum Masehi) Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.



Pohon Papirus. Wikipedia
Namun yang pertama kali menemukan kertas yang serupa dengan kertas pada masa kini adalah bangsa Cina pada tahun 101 M (Masehi). Penemunya bernama Ts'ai Lun / Cai Lun , Ts'ai Lun seorang Kasim pada masa dinasti Han. Dia lahir di  Guiyang, kota Leiyang propinsi Hunan pada saat ini. Ada beberapa literatur yang menerangkan pembuatan kertas pada masa itu menggunakan bubur serat bambu dan ada yang menyatakan berasal dari bubur serat kayu murbei. Pada tahun 101 M, Ts'ai Lun mempersembahkan penemuannya kepada Kaisar Han Hedi. Atas jasanya, dia diberi kenaikan pangkat dan tanda jasa berkat penemuannya. Peristiwa ini tercatat dalam penulisan sejarah resmi pada masa Kaisar Han Hedi dari Dinasti Han.

Ts'ai Lun
Pembuatan kertas pada masa itu bersifat sangat rahasia dan dijaga oleh kekaisaran. Pengetahuan kertas mulai terkuak pada masa Dinasti Tang  terutama setelah Pertempuran Talas pada tahun 751 M. Pada masa itu Dinasti Tang berhadapan dengan Dinasti Abbasiyah dalam sengketa perbatasan di Syr Darya, tepatnya di wilayah sungai Talas Kirgyzstan. Sengketa tersebut dimenangkan oleh Dinasti Abbasiyah. Adanya tawanan perang dari Dinasti Han, maka terjadilah "alih teknologi" dalam pembuatan kertas. Akhirnya kertas telah diproduksi di Baghdad dan Sarmarkand. Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 M Eropa mempelajarinya. Peristiwa tersebut terutama dari "efek positif" perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor oleh Spanyol. Pemakaian kertas mulai berkembang luas dan terutama  setelah Gutenberg menemukan mesin cetak modern. Kertas menggantikan kulit binatang di Eropa dan diseluruh penjuru peradaban manusia hingga saat ini.

Khusus untuk di Indonesia kertas dibuat dari bubur kayu jenis Akasia. Namun karena berserat pendek, bubur kayu jenis akasia harus dicampur dengan bubur kayu yang memiliki serat panjang. Jenis yang cocok untuk pembuatan bubur kayu dengan serat yang panjang adalah serat kayu pohon pinus.

Pohon Pinus
Hmmm... dari Mesir ke Eropa tentang sejarah kertas sekarang ke serat kayu. Terkait dengan judul posting di atas, Kita akan fokus pada Kayu Pinus saja agar lebih mudah mencapai tujuan dari pembahasan Kita kali ini. Lebih dari 10 tahun pohon pinus untuk mencapai ketinggian 18,3 meter dengan rata-rata berdiameter 30 cm. Perkiraan berat kayu pinus yang dihasilkan dari pohon pinus yang memiliki diameter 30 cm mencapai kira-kira 730 kg. Pohon pinus yang telah mencapai diameter 30cm sangat ideal untuk dibuat bubur kertas. Namun, dari berat 730 kg tersebut hanya setengahnya saja yang dapat dijadikan bubur kertas yaitu 365 kg atau setara 805 pon lembar kertas.

Oke... sekarang mari Kita bersama melakukan rekapitulasi tentang kertas dan hal-hal terkait di atas:
  • Kita ambil rata-rata berat kertas folio untuk foto copy, yaitu seberat 5 pon
  • Satu rim kertas foto copy berisi 500 lembar
  • Jadi, bila satu pohon pinus yang seratnya dapat digunakan untuk bubur kertas seberat 805 pon maka kertas yang dihasilkan sebanyak 80.500 lembar kertas atau 161 rim kertas.  [ket: (805:5) x 500 = 80.500 , 80.500:500 = 161].

"Hemat Kertas Bro...!@!!!"

Ya... Satu pohon pinus hanya menghasilkan 161 rim kertas foto copy ukuran folio. Dan ini baru kertas foto copy, belum kertas lainnya yang lazim digunakan manusia saat ini.

Memang saat ini Kita tidak dapat dipisahkan dari kertas dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan gerakan menghemat penggunaan kertas, Kita dapat menyelamatkan bumi. Dengan menghemat kertas, Kita turut menjaga tumbuhan / hutan. Dengan terjaganya tumbuhan / hutan berarti Kita turut menjaga kelangsungan hidup manusia. Penghematan penggunaan kertas baru, menggunakan kertas daur ulang, teknologi lain seperti : email, sms, koran dan majalah digital atau hal lainnya, dapat Kita lakukan mulai saat ini. Mulailah dari diri Kita sendiri lalu lingkungan terdekat untuk melakukannya. Memang, Kita tidak dapat menerangi  malam seperti mentari di siang hari,   namun paling tidak  Kita dapat menjadi pelita dalam gelapnya malam.....
Tidak hemat kertas, apa kata dunia...!@#@!!, Oke...

Source:
http://tentang-sejarah.blogspot.comhttp://berita-iptek.blogspot.com/2008/07/proses-pembuatan-bubur-kertas-pulp.html http://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...