Beberapa waktu lalu, Saya sempat berbincang-bincang dengan seorang sahabat. Salah satu topik pembicaraannya adalah dia mengeluh tentang kelakuan beberapa customer. Salah satu keluhannya adalah bila ada sesuatu terkait hal yang penting, customer langsung meminta atasannya untuk bertemu atau bahkan langsung by pass dengan menghubungi atasannya via telepon tanpa memberikan konfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya.
Kejadian tersebut selalu berulang. Sahabat Saya tersebut sempat menanyakan kepada beberapa customer yang melakukan hal tersebut di atas. Namun jawabannya sumir dan tidak jelas tanpa makna tanpa arti. Kemudian, sahabat Saya menanyakan kepada atasanya di kantor tentang kejadian tersebut di atas yang selalu berulang kali terjadi. Jawaban yang diterima sungguh mengagetkan dirinya. " Anda belum dekat dan kenal betul dengan customer. Karena itu Anda belum dipercaya (belum mendapat kepercayaan) untuk menerima informasi, mengolah informasi dan belum dapat mengambil keputusan yang bersifat teknis dan strategis terkait customer" begitu jawaban atasan sahabat Saya tersebut. Sahabat Saya lalu berkata: " ...Apa kekurangan Saya ya... Padahal semua cara telah Saya gunakan untuk mendapat simpati dan kepercayaan dari customer. Padahal semua hal yang di-by passs customer, Saya masih bisa meng-handle-nya tanpa perlu atasan turun tangan..."
Lain waktu, ada juga seorang rekan kerja yang curhat tentang istrinya. Dia berkeluh kesah tentang kelakuan istrinya yang selalu melakukan check and re-check atas info atau berita tentang dirinya. Bahkan menurutnya, sepertinya ada jadwal audit untuk memeriksa semua isi handphonenya tanpa sepengetahuan rekan kerja tersebut. Dia sempat berseloroh, "... kalo di kantor ada Upin dan Ipin setahun dua kali, yang ini seminggu sekali, ha..ha..ha.." Mungkin dia tertawa sambil meringis meratapi kenyataan yang terjadi.
Dari dua ilustrasi di atas, sepertinya ada yang kurang tentang kepercayaan dari pihak lain. Kita harus menyadari bahwa pondasi dari setiap hubungan, entah itu bisnis, pasangan, orang tua, klien, ataupun teman, adalah kepercayaan. Kepercayaan bukan suatu hal yang dapat dibangun dengan sekejap mata, melainkan melalui sebuah kebiasaan yang konsisten dalam hubungan interaksi anda.
Hmmm.... Lalu, bagaimana cara untuk membangun kepercayaan dari orang lain..? Dibawah ini adalah beberapa tips sederhana untuk membentuk kebiasaan yang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan dalam hubungan interaksi dengan orang lain:
1. Transparan
Jangan pernah mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Jauhkan dari
segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin berpikir Anda
dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan orang
memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis
apa sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki
perasaan yang kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang
yang mempunyai rencana tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya. (lihat juga : Bagaimana Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong Bagian Pertama dan Bagian Kedua). Jika mereka merasa tidak nyaman berada di dekat anda, mereka juga tidak akan bisa menaruh kepercayaan kepada anda.
2. Tulus
Katakanlah sesuatu dengan jujur.
Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan kata-kata anda,
seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan. Sekali
lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor. Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan
mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
Dalam setiap hubungan, fokuskan pada tindakan-tindakan yang menyentuh
hati seseorang. Bekerja keraslah untuk itu, karena ketika anda berhasil
memberi nilai tambah pada kehidupan. Contohnya, dalam hubungan bisnis adalah anda melakukan suatu hal lebih
cepat dari yang dijanjikan. Dalam hubungan pribadi adalah anda fokus
pada memenuhi keinginan pasangan anda daripada keinginan anda sendiri.
seseorang, mereka tidak hanya merasakan bahwa anda berada di pihaknya,
mereka juga akan memiliki dorongan untuk melakukan hal yang sama kepada
anda.
4. Hadirlah Dengan Seluruh Jiwa Raga Anda
Dimana saja anda berbicara dengan seseorang, buatlah ia menjadi fokus
utama. Jangan berpikir tentang kerjaan di kantor ketika anda berada di
rumah dan berbicara dengan pasangan anda. Sebaliknya, jangan berpikir
tentang kondisi di rumah ketika anda sedang bersama klien. Hadir dengan
seluruh jiwa raga anda berarti anda memberikan waktu yang berkualitas
dan waktu yang berkualitas akan membangun kepercayaan.
5. Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Semenjak kecil kita selalu diajarkan oleh orang tua dan guru kita
untuk berlaku hormat pada orang lain. Namun, karena pengaruh lingkungan,
nilai-nilai tersebut mulai luntur, kita malah terbawa pada kebiasaan
buruk meremehkan orang lain. Hal ini termasuk perilaku membicarakan
hal-hal yang kurang baik di belakang seseorang. Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak
diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda
selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan
menaruh banyak kepercayaan pada anda.
6. Ambillah Tanggung Jawab
Ketika diri anda sedang berantakan, segeralah bereskan diri anda
tanpa terkecuali. Orang lain tidak akan mengerti dan mungkin tidak akan
peduli dengan permasalahan yang anda alami. Lupakan mencari-cari alasan,
dan ambillah saja tanggung jawab yang diberikan pada anda, tidak perlu
banyak berpikir. Pembenaran dan membuat alasan mungkin membantu anda
dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang, justru akan menurunkan
tingkat kepercayaan orang terhadap anda. Dewasa ini, berani
bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana
kebanyakan orang lebih sering menghindari konsekuensi negatif akibat
perbuatan mereka. Beranilah untuk membuat perbedaan maka anda akan
merebut kepercayaan dari orang lain.
Kecuali anda adalah seorang pembaca pikiran, satu-satunya cara anda
dapat mengetahui seberapa baik hubungan anda dengan seseorang adalah
dengan cara meminta umpan balik (feedback) dari orang tersebut. Jangan
hanya pasif menunggu orang memberi umpan balik pada anda, namun anda
harus aktif memintanya. Kebanyakan orang takut untuk memberikan umpan
balik kepada anda, apalagi jika mengandung hal negatif. Mintalah dengan
tulus kepada seseorang dan berilah respon yang baik, maka orang tersebut
akan rela untuk memberikan umpan balik kepada anda. Terimalah semua
umpan balik, baik yang positif maupun negatif, dan sebisa mungkin rubahlah kebiasaan anda yang kurang baik berdasarkan umpan balik tersebut.
8. Terimalah Kritikan Dengan Baik
Belajarlah untuk mengatasi kritik dengan rasa syukur. Dibanding anda
bertahan (defensive), pertimbangkan apa yang orang lain katakan, mungkin
ada benarnya. Menutup diri anda dari segala kritik mempunyai dampak
menutup segala komunikasi. Dalam beberapa kasus, kritik mungkin ada tidak benarnya. Untuk contoh
ini, anda mempunyai kesempatan untuk menunjukkan empati. Cobalah
mengerti permasalahan seseorang dari sudut pandangnya ( silahkan lihat : Karena Sebuah Informasi , sebagai contoh kasus sudut pandang). Mungkin kritik
hanyalah sekedar luapan emosi dari kekesalan yang mereka miliki pada
anda. Kerelaan anda untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan
meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan anda dan orang tersebut.
9. Berbudi Bahasa yang Baik
Berbudi bahasa yang baik harus dapat anda pegang teguh. Hanya ucapkan
kata-kata yang baik kepada orang-orang, meskipun orang tersebut tidak
berkata baik kepada anda. Cepatlah meminta maaf ketika anda mengetahui
bahwa anda salah. Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda
rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda.
Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi
lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang
akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.
Janji adalah sesuatu yang memiliki dampak yang sangat kuat. Tepatilah
semua janji yang telah anda buat. Buatlah kata-kata anda jauh lebih
kuat dibanding kontrak tertulis apapun, dan jangan sekali-kali membuat
janji kosong. Alhasil orang-orang akan menghargai anda dan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada anda.
11. Konsisten
Yang tidak kalah penting, konsistenlah dengan perilaku-perilaku
diatas. Jangan hanya sesekali saja anda melakukannya. Konsistensi adalah
kunci untuk menjaga kepercayaan orang lain kepada anda.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar