Halaman Muka

Jumat, 25 Mei 2012

Rahasia Air Bagian II (Kisah Tiga Nasi Putih)

Bagian Kedua dari Tiga Tulisan

Kristal air dengan "ucapan" yang baik
Di awal bulan Mei 2012, saya sempat mempostingkan tentang air yang dapat dapat "mendengar", "merasakan" dan dapat berubah bentuk molekulnya setelah "merekam" informasi dari sekitar lingkungannya. (silahkan dilihat di : The Secret of Water part I). Dari tulisan pertama tentang air, kita dapat menarik benang merah bahwa ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan. Dalam buku The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.


Mungkin para pembaca ada yang "meyakininya" dengan argumen bahwa percobaan Dr. Masaru Emoto dilakukan dengan menggunakan peralatan yang canggih. Namun, mungkin juga ada sebagian yang agak ragu dan ingin "melihat dan merasakannya secara langsung". Yang agak repot, bila ada yang sebagian berkomentar EGP ( Emang Gue Pikirin).....


Bagi yang agak ragu untuk menerima fenomena tentang air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan, serta pengaruh pesan / kata-kata seseorang terhadap air ataupun makhluk yang mengandung air (termasuk manusia), Kita akan melakukan eksperimen kecil untuk "membuktikannya". Rekan-rekan pembaca blog ini dapat melakukannya dengan mudah dan ekonomis. Yang Kita perlukan hanya tiga piring/mangkuk nasi, tiga toples, pulpen atau spidol, kertas dan lem kertas.

Adapun percobaannya adalah sebagai berikut :
  • Sediakan nasi putih yang telah didiamkan selama semalam. Banyaknya kira-kira mencukupi untuk ditempatkan pada tiga buah toples.
  • Masukan nasi putih tersebut dengan jumlah yang kira-kira sama ke dalam 3 buah toples. Kemudian tutup rapat-rapat toples tersebut.
  • Pada toples pertama, kita beri label dengan kata-kata yang positif, misalnya : Kamu baik sekali, Kamu dapat berubah menjadi lebih positif, Saya senang bertemu dengan anda atau kata apapun yang pembaca inginkan, namun dengan catatan, kata-kata pada label harus berkonotasi kata-kata yang positif.
  • Pada toples kedua, kita beri label dengan kata-kata yang negatif, misalnya : Kamu sok tahu, Kamu itu bodoh sekali, Kamu pemalas tidak pernah bekerja dengan benar, Kamu itu sok pintar, Kamu itu sok senior dan lain sebagainya. 
  • Pada toples ketiga, tidak diberikan label apapun

Setelah semuanya disiapkan, tempatkan ketiga toples itu pada tempat yang terpisah (tidak berdekatan) namun masih dapat terlihat oleh penghuni rumah. Langkah selanjutnya adalah meminta bantuan kepada setiap penghuni rumah untuk membaca tulisan yang ada pada label, setiap melihat atau bertemu dengan toples yang ada labelnya (kecuali toples no.3 yang tidak ada labelnya). Lebih baik bila membaca dengan kesungguhan hati sesuai tulisan yang tertera pada label toples. Lakukan kegiatan tersebut selama satu minggu. Setelah satu minggu, inilah hasilnya.... Dan ini bukan sulap, bukan sihir......

Pada toples pertama yang diberi label dengan kata-kata positif, nasi masih berwarna putih kekuning-kuningan, harum baunya seperti bau ragi, seperti tampak gambar di bawah ini :
Nasi dengan label "positif"

Nasi dengan Label "Positif"

Sementara pada toples kedua  nasi yang diberi label dengan kata-kata "negatif", terlihat menjadi busuk, berwarna kehitaman dan berbau tidak sedap, seperti tampak pada gambar di bawah ini :









Dan pada toples ketiga, dimana toples tersebut tidak diberi label apapun, kondisinya sama dengan toples kedua. Terlihat menjadi busuk, berwarna kehitaman dan berbau tidak sedap. Namun kecepatan perubahan menjadi busuk, lebih cepat dari toples kedua. 

Kita tahu bahwa semua makhluk hidup dibumi ini mengandung air. Bagi para pencinta binatang, mungkin tanpa disadari telah merasakannya. Binatang peliharaan akan lebih "positif" bila Kita menyayanginya. Demikian juga dengan tanaman, tanaman akan lebih "subur", berbuah dan berbunga bila si pemilik melakukannya dengan ketulusan dan kesungguhan hati. Demikian juga sebaliknya.

Lalu, bagaimana dengan manusia, apakah ada pengaruhnya....? Apa hubungannya... ? So what gitu lho...? Sabar sebentar ya.. Kita sambung lagi dalam satu ulasan berikutnya tentang "The Secret of Water", oke..


Sumber :

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...