Dalam keseharian di dunia kerja terkadang Kita melihat (atau mengalami sendiri) seseorang yang pagi-pagi di kantor sudah terasa "gerah". Bagi yang melihat, suasana yang "gerah" tersebut membuat kondisi menjadi tidak nyaman untuk semua pihak disekitarnya.
Seorang teman juga sempat berkeluh kesah, bahwa atasannya yang nun jauh di sana ( di kantor pusat) bila berkomunikasi untuk konsultasi di pagi hari via telpon selalu "bernada" cukup tinggi. Dia bilang : "... aneh juga nich si Boss yang atu ini, ndak pagi.. ndak siang.. ndak sore nadanya bila telepon selalu "tinggi".." Saya sempat memberikan sedikit masukan agar bila telepon setelah makan siang atau coffee break di sore hari. Namun ternyata semua sama saja, begitu kata teman Saya tersebut di atas.
Perlu dipahami bahwa aktivitas di rumah tangga yang tiada habisnya, lalu lintas yang padat merayap dan pekerjaan menumpuk yang perlu segera di selesaikan merupakan hal-hal yang umumnya membuat orang merasa tertekan. Banyak hal di sekeliling kita yang bisa memicu kecemasan dan stres.
Untuk mengetahui apa hal-hal yang merupakan biang keladi paling utama pada kondisi stres, para ilmuwan dari Institut Personalia dan Pembangunan melakukan sebuah penelitian. Mereka menemukan, stres adalah penyebab utama kecacatan permanen dan gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Dan, stres menyebar lebih luas daripada penyakit kronis seperti stroke, serangan jantung, kanker, dan gangguan pada punggung.
Para peneliti percaya, stres paling sering dialami di tempat kerja, akibat guncangan ekonomi berkepanjangan. Riset juga menemukan, tingkat stres tertinggi ditemukan pada perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk meredakan stres, para karyawan yang bertahan akan liburan dalam waktu lebih panjang.
Profesor Cary Cooper dari Universitas Lancaster mengatakan, stres merupakan pemicu. Tapi masalah sebenarnya terjadi ketika orang tidak bisa lagi mengatasi rasa cemas dan stres. Bila demikian, dia akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, kehilangan rasa humor, mudah kehilangan emosi.
Orang yang mengalami kondisi stres juga cenderung mengikuti gaya hidup tak sehat seperti makan berlebihan atau kurang gizi, mulai merokok dan minum alkohol berlebihan. Inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit dalam jangka panjang.
Survei juga menemukan, stres juga terjadi akibat kelebihan beban pekerjaan, gaya manajerial di perusahaan serta masalah yang dialami di rumah atau lingkungan sekitarnya.
Bila telah mengetahui hal-hal yang menyebabkan stres, cobalah menghindarinya, berkompromi, atau mungkin memecahkan pokok permasalahannya. Semua demi kesehatan Anda, kini dan esok. Kesehatan diri baik jiwa dan raga tidak ternilai harganya. Stres memang tidak mungkin sama sekali dihindari dalam perjalanan hidup manusia namun masih bisa dikelola agar hidup ini menjadi penuh arti dan makna bagi diri dan bagi sesama....
Artikel lain terkait :
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar