Sudah agak lama rasanya tidak posting di blog ini terkait aktifitas kerja yang menuntut waktu dan konsentrasi. Tekanan dan tantangan yang semakin menarik, membuat diri menjadi lelah secara fisik dan mental. Untuk melepaskan penat dan tertarik akan resensi film James Bond yang terbaru, Saya meluangkan waktu untuk menontonnya. Skyfall, sebuah film tentang agen 007 yang menurut hemat saya adalah sebuah film James Bond yang terbaik yang pernah dibuat. Figur seorang agen spionase yang alami, minim gadget canggih dan emotional sense yang membumi. Film tersebut menjadi inspirasi untuk menulis tentang beberapa hal yang menjadi sebuah rutinitas seorang medical representative. Tulisan ini merupakan sebuah ulasan awal yang mudah-mudahan akan terus berlanjut dalam mengkaji dan mencoba untuk berbagi tentang salah satu aktifitas seorang medical reps, yaitu Survei Apotik.
Di semua sektor industri, kebanyakan perusahaan dalam
merencanakan marketing strategy masih mendasarkan pada informasi yang
didapat dari pasar melalui customer research. Namun, masih sedikit perusahaan yang menerapkan competitor intelligence
secara sistematis. Jika ada, biasanya masih bersifat tidak terencana
dan sporadis. Banyak perusahaan yang karena terlalu fokus pada sudut
pandang pelanggan sehingga “luput” dan tidak memperhatikan apa yang
sedang dilakukan oleh pesaing.
Sebenarnya sudah ada beberapa perusahaan yang berupaya untuk mengerti
dan memantau pergerakan setiap pesaing. Aktivitas ini sudah lazim dan
memang sudah seharusnya dilakukan sebagai bagian dari aktivitas
pemasaran. Namun demikian, semua aktivitas competitive environment analysis tersebut masih belum banyak mendapat tempat yang layak di perusahaan atau malah masih menjadi sub-ordinat dari proses customer research.
Dengan mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pesaing saat ini
memungkinkan perusahaan memprediksi ke arah mana pesaing akan melangkah
dan juga mampu mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing. Dengan
berbekal pengetahuan tentang pesaing itulah seharusnya perusahaan mampu
menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk mengalahkan pesaing. Sun
Tzu dalam bukunya yang sangat terkenal The Art of War mengatakan, “If
you know yourself, but not your enemy, for every battle won, you will
suffer a loss. If you know your enemy and yourself, you will win every
battle.”
Lalu, bagaimana sebuah perusahaan harus melalukan competitor intelligence? Menurut Aaker (1995), marketing analysis
selalu memerlukan informasi tentang pelanggan dan pesaing. Setelah
identifikasi pesaing, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
mengetahui apa yang mereka lakukan dan apa yang akan mereka lakukan,
serta mencoba untuk mengetahui kemampuan dan strategi mereka dari
berbagai perspektif yang berbeda.
Proses analisis pesaing bisa dimulai dari pertanyaan-pertanyaan
berikut: Siapa pesaing kita? Dengan siapa kita biasanya bersaing? Siapa
pesaing kita yang paling agresif? Siapa pesaing yang sekarang masih
biasa saja namun di masa depan bisa menjadi ancaman yang serius? Siapa
pesaing tidak langsung kita? Dapatkah pesaing-pesaing tersebut
dikelompokkan ke dalam “strategic group” berdasarkan aset, kemampuan, dan/atau strategi mereka? Siapa yang mempunyai potensi untuk masuk industri?
Lalu, tahap pengumpulan data sendiri adalah tahap yang menentukan
dalam competitor intelligence, karena kita harus benar-benar mendapatkan
sumber data yang kredibel. Biasanya, sumber informasi dalam competitor
intelligence dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Primary Source: informasi ini didapatkan dengan cara "wawancara" (dengan tanda kutip) dengan orang-orang yang terkait dengan pesaing kita. Biasanya
informasi tersebut diperoleh dari pemasok, pegawai, distributor
pesaing, customer / end user serta asosiasi industri di mana perusahaan kita berada.
Secondary Source: informasi ini didapatkan dari berbagai
media, baik media cetak maupun media elektronik, laporan lembaga
pemerintah, dan laporan-laporan yang dikeluarkan oleh lembaga riset
tertentu.
Setelah semua data dan informasi berhasil dikumpulkan, langkah
selanjutnya melakukan analisis data sehingga nantinya kita bisa tahu
profil pesaing kita, apa kelebihan dan kelemahan pesaing kita, apa
strategi pesaing kita, dan informasi lain yang dibutuhkan.
Dengan informasi seperti itulah kita bisa melakukan langkah
antisipasi setiap langkah strategi yang akan dilakukan pesaing kita.
Seperti dikatakan Sun Tzu bahwa kunci memenangkan pertempuran adalah
bukan bagaimana kita mengetahui kekuatan dan kelemahan kita sendiri,
tapi lebih dari itu adalah bagaimana kita bisa mengetahui kelebihan dan
kelemahan lawan kita.
Source :
Merdeka.Com
Yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar