Bulan lalu setelah seminar di Semarang, seorang wanita mendekati saya diakhir seminar dan menceritakan masalahnya. Dia berkata "James, saya sangat kecewa karena tidak memiliki staf yang berkualitas. Staf yang berkualitas sulit didapatkan dan ketika sudah mendapatkannya, mereka hanya bekerja beberapa bulan dan kemudian pindah. Saya letih dengan keadaan seperti ini, seakan tiada akhir. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?"
Pada saat itu, saya benar - benar merasa simpati dengan wanita itu karena beberapa tahun lalu ketika menjadi seorang direktur muda di Singapore, saya menghadapi masalah yang sama. Saya mengeluhkan masalah itu kepada ayah saya. Ayah saya adalah seorang businessman dan seorang direktur perusahaan. Jadi saya yakin dia dapat memberikan beberapa nasehat bagus tentang bagaimana menarik dan mempertahankan orang yang berkualitas. Pada saat itu, dia sudah pensiun. Ketika saya menceritakan masalah itu, ia bahkan tidak menoleh dari koran yang dia baca. Selama membaca, tanpa perlu berhenti untuk berpikir, tanpa menunjukan rasa ketertarikan ataupun perhatian, dia berkata "Kamu pantas mendapatkan orang yang kamu punya". Pada hari itu, ayah saya memberikan satu pelajaran terpenting dalam hidupku.
Dengan satu kalimat yang sederhana itu, saya mengubah pandangan dari "Staf saya adalah sumber masalah. Orang - orang itu adalah masalah. Mereka adalah masalah" menjadi "Saya adalah penyebab masalah". Itu merupakan pengalaman yang membuka pikiran saya. Kembali ke pertanyaan wanita di Semarang tadi, saya mengulang kata - kata ayah saya kepadanya. Dia terkejut,bingung. Dia telah berharap saya akan memberinya banyak tips, tetapi malahan memberitahu bahwa dia adalah penyebab masalahnya. Dia berpikir untuk beberapa saat .... kemudian dia menganggukkan kepala dan mengerti. kemudian dia menyalami saya dan berkata "Terima kasih, saya tahu apa yang harus saya lakukan sekarang." Dan dia pergi dengan sebuah tujuan pasti dalam langkahnya.
Seperti saya, wanita di Semarang itu mengerti tanpa penjelasan lebih jauh. Supaya Anda lebih jelas, ini yang ayah saya maksud :
- Jika kamu bagus, kamu akan dapat menarik orang yang berkualitas baik.
- Jika kamu lemah, kamu tidak akan dapat menarik orang yang berkualitas baik
- Jika kamu tidak siap untuk memberikan kompensasi yang cukup, kamu tidak akan dapat mendapat orang yang berkualitas baik.
- Jika kamu pemimpin yang tidak cakap dan lemah, hanya orang yang lebih lemah yang mau menerima perintahmu, orang yang bagus tidak akan mau dipimpin oleh pemimpin sepertimu.
- Jika kamu siap memberikan kompensasi yang cukup, kamu akan dapat orang yang berkualitas baik.
- Jika kamu pemimpin yang cakap dan baik, orang akan bangga dan ingin dipimpin olehmu.
" You Pay Peanuts, You Get Monkeys ".
Berikut ini ada beberapa tips untuk mempertimbangkan. Ada 2 aspek utama untuk mendapatkan karyawan berkualitas baik.
1. Kemampuan untuk menarik karyawan berkualitas baik. Banyak perusahaan / orang yang nampaknya tidak dapat menarik orang yang baik. Kenapa ?
2. Kemampuan untuk mempertahankan karyawan berkualitas baik.
Dilain pihak, banyak perusahaan / orang yang mendapat staf berkualitas baik tetapi tidak mampu untuk mempertahankan mereka cukup lama. Saya mengerti bagaimana sakitnya untuk melihat staf yang baik, berkemampuan, cakap, dan bertanggung jawab berhenti, dan lebih parah lagi kalau pindah ketempat saingan. Orang yang mampu mendapatkan karyawan yang baik tapi belum tentu mampu menarik mereka. Kenapa ?
Mengapa orang memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan :
Lihatlah perusahaan dari dirimu dengan jujur. Apakah Anda / perusahaan Anda memenuhi semua kriteria ? Semakin banyak kriteria yang mampu Anda / perusahaan Anda penuhi, semakin menarik perusahaan Anda dan semakin besar kemungkinan untuk menarik orang berkualitas baik. Sebaliknya, semakin tidak menarik, maka semakin kecil pula kemungkinan untuk menarik orang berkualitas baik.
Saya akan ingatkan 2 hal pada Anda :
1. "Atraktif" tidak boleh berasal dari perpektif (sudut pandang) Anda, melainkan harus berasal dari perspektif karyawan Anda. Apa yang menarik bagi Anda tidaklah relevan. Anda tidak sedang mencoba menarik diri Anda untuk bergabung dalam perusahaan ! Apa yang menarik bagi karyawanlah yang penting.
2. "Atraktif" adalah hal yang relatif. Anda harus membandingkan apa yang Anda tawarkan bagi karyawan potensial dengan apa yang ditawarkan perusahaan lain. Coba bersikap realistis, Anda, pesaing Anda, dan setiap perusahaan di suatu negara juga sedang mencoba untuk merekrut karyawan - karyawan terbaik. Jadi jika tawaran Anda "bagus", tetapi perusahaan lain menawarkan yang "lebih", Anda kalah. Hal ini berarti Anda harus tetap up-to-date dan menggilas pesaing Anda. Begitu bagian human resource atau personel manager Anda ketinggalan, maka habislah Anda !
Dalam artikel selanjutnya, kita akan mendiskusikan apa yang harus Anda lakukan untuk dapat mempertahankan karyawan berkualitas.
Source:
1. Kemampuan untuk menarik karyawan berkualitas baik. Banyak perusahaan / orang yang nampaknya tidak dapat menarik orang yang baik. Kenapa ?
2. Kemampuan untuk mempertahankan karyawan berkualitas baik.
Dilain pihak, banyak perusahaan / orang yang mendapat staf berkualitas baik tetapi tidak mampu untuk mempertahankan mereka cukup lama. Saya mengerti bagaimana sakitnya untuk melihat staf yang baik, berkemampuan, cakap, dan bertanggung jawab berhenti, dan lebih parah lagi kalau pindah ketempat saingan. Orang yang mampu mendapatkan karyawan yang baik tapi belum tentu mampu menarik mereka. Kenapa ?
Mengapa orang memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan :
- Kompensasi - gaji, komisi, bonus
- Keuntungan non komersial - perusahaan mobil, asuransi, asuransi kesehatan, sewa rumah, incentive tour, dan lain - lain.
- Reputasi dan gengsi perusahaan / karyawan yang bagus
- Tantangan baru
- Kesempatan untuk belajar
- Menghormat / mengidolakan pemimpin / karyawan
- Kesempatan untuk mengembangkan jaringan kerja.
Lihatlah perusahaan dari dirimu dengan jujur. Apakah Anda / perusahaan Anda memenuhi semua kriteria ? Semakin banyak kriteria yang mampu Anda / perusahaan Anda penuhi, semakin menarik perusahaan Anda dan semakin besar kemungkinan untuk menarik orang berkualitas baik. Sebaliknya, semakin tidak menarik, maka semakin kecil pula kemungkinan untuk menarik orang berkualitas baik.
Saya akan ingatkan 2 hal pada Anda :
1. "Atraktif" tidak boleh berasal dari perpektif (sudut pandang) Anda, melainkan harus berasal dari perspektif karyawan Anda. Apa yang menarik bagi Anda tidaklah relevan. Anda tidak sedang mencoba menarik diri Anda untuk bergabung dalam perusahaan ! Apa yang menarik bagi karyawanlah yang penting.
2. "Atraktif" adalah hal yang relatif. Anda harus membandingkan apa yang Anda tawarkan bagi karyawan potensial dengan apa yang ditawarkan perusahaan lain. Coba bersikap realistis, Anda, pesaing Anda, dan setiap perusahaan di suatu negara juga sedang mencoba untuk merekrut karyawan - karyawan terbaik. Jadi jika tawaran Anda "bagus", tetapi perusahaan lain menawarkan yang "lebih", Anda kalah. Hal ini berarti Anda harus tetap up-to-date dan menggilas pesaing Anda. Begitu bagian human resource atau personel manager Anda ketinggalan, maka habislah Anda !
Dalam artikel selanjutnya, kita akan mendiskusikan apa yang harus Anda lakukan untuk dapat mempertahankan karyawan berkualitas.
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar