Minum kopi ternyata
punya manfaat yang besar. Sebab, minum kopi dapat mengurangi risiko terjangkit
diabetes. "Konsumsi kopi,
empat sampai lima cangkir sehari, dapat menurunkan kemungkinan terkena diabetes
tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang minum kadang-kadang atau tidak sama
sekali,"
Sebuah studi terbaru
menunjukkan bahwa penurunan risiko diabetes ini bisa mencapai sekitar 30
persen. Penurunan signifikan ini akibat konsumsi rutin kopi berkafein ataupun
bebas kafein.
Studi ini juga
dilakukan oleh peneliti Eropa dari ahli kanker dan Gizi (EPIC). Hasilnya
menunjukkan bahwa kopi tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kanker. Dari penelitian,
setidaknya didiagnosis ada 1.432 kasus diabetes tipe 2, sebanyak 394 serangan
jantung, 310 kasus strok dan 1.801 kasus kanker. Sehingga, terbukti sebanyak
20-30 persen dengan minum kopi dapat mencegah diabetes tipe 2.
"Sebuah risiko
lebih rendah, sekitar 20-30 persen, dapat mengurangi dari terjangkitnya
diabetes tipe 2 dengan mengkonsumsi kopi. Itu baik yang berkafein ataupun yang
tidak," kata sebuah laporan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Hobi menyeruput kopi
ternyata menguntungkan bagi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan para
wanita yang hobi ngopi memiliki risiko lebih rendah untuk menderita depresi
dibanding wanita yang tidak pernah ngopi atau hanya ngopi secangkir sehari.
Meski masih terlalu
dini untuk merekomendasikan kebiasaan ngopi demi mencegah depresi, tetapi hasil
penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Internal Medicine tersebut
setidaknya bisa mengurangi perasaan bersalah para pecandu kopi. "Hasil riset ini
bisa mengurangi citra negatif dari konsumsi kopi. Kafein dalam dosis tinggi
selama ini dikaitkan dengan gejala kecemasan dan penyakit psikiatri lainnya
sehingga banyak ahli menyarankan untuk mengurangi kopi," kata
Dr.Christopher Cargile, ahli psikiatri dari Texas yang tidak terlibat dalam
penelitian ini.
Sekitar 80 persen
kafein di dunia dikonsumsi dalam bentuk kopi. Kafein sendiri merupakan stimulan
sistem saraf yang paling banyak digunakan. Penelitian menunjukkan kafein
berpengaruh pada kesehatan jantung, inflamasi dan kanker. Namun hanya sedikit
peneliti yang tertarik mengetahui efek kafein pada mood.
"Dalam jangka
pendek kafein memiliki efek positif pada mood, meningkatkan energi dan membuat
kita langsung terjaga. Karena itu menarik untuk tahu apa efeknya dalam jangka
panjang," kata peneliti senior Dr.Alberto Ascherio, profesor epidemiologi
dan nutrisi dari Harvard School of Public Health di Boston.
Dalam penelitian yang
melibatkan 51.000 wanita berusia rata-rata 63 tahun, para peneliti mengikuti
kesehatan mereka. Di awal penelitian, tidak satupun responden yang dilaporkan
menderita depresi atau mengonsumsi antidepresan. Para wanita yang
mengonsumsi empat cangkir kopi setiap hari risikonya untuk menderita depresi
berkurang 20 persen, sementara yang mengonsumsi dua sampai tiga cangkir,
risikonya menurun 15 persen dibandingkan dengan yang minum secangkir kopi
setiap hari.
"Kafein memiliki
efek pelepasan beberapa neurotransmiter, termasuk dopamin dan serotonin. Hal
itu tentu berpengaruh pada pengaturan mood dan depresi," kata Ascherio
yang juga menjadi dosen di Harvard Medical School. Meski begitu
sebenarnya efek jangka panjang kafein belum diketahui. "Jika kafein
memiliki efek antidepresan, kita bisa mengambil kandungan yang paling kuat
efeknya dalam mengusir depresi," katanya.
Minum kopi membuat
wanita lebih sulit hamil, sebuah penelitian menyebutkannya. Ini diperkirakan
karena Kafein, yang terkandung dalam kopi merusak transportasi telur dari
ovarium ke rahim, sebut para ilmuwan dari Amerika. Penelitian yang
melibatkan 9.000 wanita ini menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi
sehari memotong kemungkinan hamil hingga seperempat kali.
Penyelidikan terbaru
yang dilakukan pada mencit menunjukkan bahwa kafein menghambat kontraksi
saluran tuba yang dibutuhkan untuk membawa telur ke rahim. Kafein mengaktifkan
sel-sel alat pacu jantung khusus di dinding tabung. Sel-sel gelombang
koordinasi kontraksi tabung yang bergerak membawa telur menuju rahim. Pemimpin studi Sean
Ward, dari University of Nevada di Reno, AS, mengatakan temuan ini memberikan
penjelasan menarik tentang mengapa wanita dengan konsumsi kafein tinggi
seringkali memakan waktu lebih lama untuk hamil daripada wanita yang tidak
mengonsumsi kafein.
Banyak kabar baik
bagi para penggemar berat kopi. Kini, semakin banyak alasan positif untuk
mengkonsumsi minuman warna hitam ini. Empat cangkir kopi sehari bisa membantu
menjaga kanker bertumbuh di rahim. Penelitian telah bisa menghubungkan konsumsi
kopi secara teratur dengan kemungkinan lebih rendah dari kanker endometrium.
Wanita yang minum
empat atau lebih cangkir sehari selama bertahun-tahun memiliki resiko 25 persen
lebih rendah untuk terserang penyakit ini dibandingkan mereka yang minum kurang
dari satu cangkir setiap hari. Baik kopi berkafein
maupun tanpa kafein tampak cukup berperan membantu menangkal penyakit ini.
Penelitian ini dilakukan selama 26 tahun dengan 70.000 responden wanita.
Laporan dari jurnal
kanker dan pencegahannya mengatakan minum kopi secara teratur dapat membantu
menurunkan kadar hormon yang diyakini sebagai pemicu tumbuhnya kanker.
"Uji klinis menemukan bahwa kopi mengandung lebih banyak zat antiokasidan
dibandingkan sayur dan buah," kata peneliti senior, Edward Giovannucci.
Kanker rahim diderita
oleh 6.400 wanita Inggris. Setiap tahunnya diperkirakan seribu orang meninggal
akibat penyakit mematikan ini. Resiko terkena kanker rahim meningkat seiring
bertambahnya usia. Para peneliti di Universitas Havard mengatakan untuk
pencegahan kanker rahim dapat dilakukan dengan mempertahankan berat badan
ideal.
Kopi bisa mengurangi
risiko kanker kulit. Kabar baik ini diliris, Senin (24/10) di Asosiasi Amerika
untuk Penelitian dan Pencegahan Kanker yang ke-10. Konferensi internasional
yang diselenggarakan di Boston ini menunjukkan kopi yang diminum, terutama oleh
wanita memiliki efek positif terdahap risiko kanker kulit. Wanita yang minum
lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko lebih rendah 20 persen
terkena Karsinoma Sel Basal (BBC), dibandingkan wanita yang minum kurang dari
secangkir per bulan. BBC adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling
sering didiagnosis.
Menurut American
Cancer Society, 75 persen dari semua kasus kanker kulit yang ada adalah jenis
BBC. Sampai sekarang sudah ada total 22.786 kasus. Pria yang minum dengan
jumlah yang sama memiliki risiko lebih rendah sembilan persen menghadapai
kanker kulit. "Studi kami
menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menjadi pilihan penting untuk membantu
mencegah BBC," kata Fengju Song, peneliti yang ikut terlibat dalam riset
ini. Data ini diperoleh
dari studi yang dilakukan perawat di rumah sakit wanita Brigham, dan praktisi
kesehatan profesioanal (Harvard School of Public Health). Perawat mengambil
sekitar 72.921 peserta dari Juni 1984 sampai Juni 2008. Praktisi kesehatan
profesional meneliti 39.976 peserta sejak Juni 1986 sampai Juni 2008.
Sayang, manfaat dari
minum kopi ini belum terlihat positif terhadap jenis kanker kulit yang lain,
yakni karsinoma sel skuamosa (1.953
kasus) atau melanoma (741 kasus). Penelitian sebelumnya telah menunjukkan
peminum kopi cenderung mmeberikan risiko kanker payudara, rahim, prostat dan
kanker usus besar. Efek yang bagus ini tidak terlihat pada orang yang minum
kopi tanpa kafein.
Dan agar Kita semangat di pagi ini mari Kita nikmati clip berikut ini :
Sumber Inspirasiku By Iwan Fals
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar