carapedia.com |
Istilah manusia rata-rata
terdapat dalam buku “Dasar Dasar Sukses Anda” yang ditulis oleh W.J. Brown. Buku
ini tergolong buku lama, kemungkinan diterbitkan sekitar tahun 1970-an, karena
masih menggunakan ejaan lama.
Manusia rata-rata menurut
W.J. Brown adalah manusia yang gampang merasa puas asal mereka dengan satu dan
lain cara bisa tetap hidup. Nah, bagi siapapun yang ingin hidup sukses,
mengenal lebih jauh sifat-sifat dari manusia rata-rata ini adalah satu poin
yang bagus.
Sifat manusia rata-rata itu
di antaranya adalah enggan untuk berusaha secara sungguh-sungguh, mati-matian
dan membiarkan dirinya diombang-ambingkan oleh keadaan serta tidak bertindak
atas kemauan sendiri. Tidak punya visi, takut dianggap beda, dan selalu ingin
seperti orang kebanyakan. Tidak punya nalar kritis, terlalu mudah percaya,
lekas takut kepada tanggung jawab dan suka cuek bebek. Istilah sekarang ‘emang
gue pikirin’ (EGP).
Lebih jauh W.J. Brown
memberikan contoh situasi rapat. Di antara selusin anggota yang hadir dalam
rapat, mungkin hanya ada satu orang saja yang sebelumnya sudah memikirkan
agendanya dan telah memperhitungkan apa yang harus dilakukan pada kesempatan
tertentu. Selebihnya hanya sedikit atau sama sekali tidak memikirkan agenda
yang dibahas dalam rapat.
Yang paling buruk dari
manusia rata-rata ialah sangat takut berdiri di atas kaki sendiri. Inilah yang
terjadi pada anggota parlemen. Belum banyak yang berani tampil dengan gagasan
sendiri. Wajar jika kemudian Iwan Fals menggubah lagu yang menyebut anggota DPR
bukan paduan suara.
W.J. Brown memberikan contoh
seorang Winston Churchill. Andaikata ia tidak punya keberanian untuk
bertahun-tahun berdiri dalam Majelis rendah dan beregang teguh pada
pendiriannya mengenai fakta-fakta masa depan terhadap seluruh partainya,
niscaya ia tidak akan pernah dipilih dengan suara bulat sebagai Perdana Menteri
Inggris.
Dalam sambutan perdananya
ketika resmi menjabat Perdana Menteri, Churchill berkata, "....Saya tidak
mempunyai apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja kuat, air mata, dan
peluh". Ucapan berikutnya sebelum Pertempuran Britania, "Kita akan
mempertahankan pulau kita, walau apapun harganya, kita akan bertempur di
pantai, kita akan bertempur di tempat pendaratan, kita akan bertempur di padang
dan jalan, kita akan bertempur di bukit; kita tidak akan sekali-kali
menyerah....".
Demikian pula dengan
politikus Myanmar yang belakangan mendapat hadiah nobel perdamaian di Oslo
Norwegia, Aung San Suu Kyi. Ia tampil di negerinya setelah bertahun-tahun
‘dikucilkan’ karena prinsip dan pendiriannya. Jadi, punya prinsip dan pendirian
akan menjadikan kita tidak menjadi manusia rata-rata. Tapi kita akan berhadapan
dengan konsekuensi-konsekuensi yang sangat mungkin akan terasa sangat menyiksa.
Tapi semua itu adalah
tahapan. Tidak ada mahkota tanpa duri, sebagaimana keindahan mawar yang
didampingi duri. Prinsipnya, sukses itu harus
diupayakan dengan sungguh-sungguh bahkan mati-matian. Tidak akan pernah ada
kesuksesan tanpa kerja keras, air mata, dan darah. Begitu juga kemerdekaan bangsa
kita, semua dibayar dengan darah dan nyawa. Jika kita merasa diri belum
berkorban apa-apa sementara tetap enjoy dengan kondisi yang begitu-begitu saja
setiap hari, maka jangan mimpi jadi pemenang sebab kalau masih demikian Anda
masih masuk golongan manusia rata-rata.
Bangkit dan sadarlah, jangan
mau menjadi manusia rata-rata. Manusia yang biasa-biasa saja yang tidak punya
visi besar untuk membangun diri dan bangsa. Ayo, sama-sama kita bangkit.
Memperbagus kualitas pribadi, membangun ibu pertiwi!.
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar