Halaman Muka

Minggu, 28 April 2013

Manusia Rata-rata

carapedia.com

Istilah manusia rata-rata terdapat dalam buku “Dasar Dasar Sukses Anda” yang ditulis oleh W.J. Brown. Buku ini tergolong buku lama, kemungkinan diterbitkan sekitar tahun 1970-an, karena masih menggunakan ejaan lama.

Manusia rata-rata menurut W.J. Brown adalah manusia yang gampang merasa puas asal mereka dengan satu dan lain cara bisa tetap hidup. Nah, bagi siapapun yang ingin hidup sukses, mengenal lebih jauh sifat-sifat dari manusia rata-rata ini adalah satu poin yang bagus.

Sifat manusia rata-rata itu di antaranya adalah enggan untuk berusaha secara sungguh-sungguh, mati-matian dan membiarkan dirinya diombang-ambingkan oleh keadaan serta tidak bertindak atas kemauan sendiri. Tidak punya visi, takut dianggap beda, dan selalu ingin seperti orang kebanyakan. Tidak punya nalar kritis, terlalu mudah percaya, lekas takut kepada tanggung jawab dan suka cuek bebek. Istilah sekarang ‘emang gue pikirin’ (EGP).

Lebih jauh W.J. Brown memberikan contoh situasi rapat. Di antara selusin anggota yang hadir dalam rapat, mungkin hanya ada satu orang saja yang sebelumnya sudah memikirkan agendanya dan telah memperhitungkan apa yang harus dilakukan pada kesempatan tertentu. Selebihnya hanya sedikit atau sama sekali tidak memikirkan agenda yang dibahas dalam rapat.

Yang paling buruk dari manusia rata-rata ialah sangat takut berdiri di atas kaki sendiri. Inilah yang terjadi pada anggota parlemen. Belum banyak yang berani tampil dengan gagasan sendiri. Wajar jika kemudian Iwan Fals menggubah lagu yang menyebut anggota DPR bukan paduan suara.

W.J. Brown memberikan contoh seorang Winston Churchill. Andaikata ia tidak punya keberanian untuk bertahun-tahun berdiri dalam Majelis rendah dan beregang teguh pada pendiriannya mengenai fakta-fakta masa depan terhadap seluruh partainya, niscaya ia tidak akan pernah dipilih dengan suara bulat sebagai Perdana Menteri Inggris.

Dalam sambutan perdananya ketika resmi menjabat Perdana Menteri, Churchill berkata, "....Saya tidak mempunyai apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja kuat, air mata, dan peluh". Ucapan berikutnya sebelum Pertempuran Britania, "Kita akan mempertahankan pulau kita, walau apapun harganya, kita akan bertempur di pantai, kita akan bertempur di tempat pendaratan, kita akan bertempur di padang dan jalan, kita akan bertempur di bukit; kita tidak akan sekali-kali menyerah....".

Demikian pula dengan politikus Myanmar yang belakangan mendapat hadiah nobel perdamaian di Oslo Norwegia, Aung San Suu Kyi. Ia tampil di negerinya setelah bertahun-tahun ‘dikucilkan’ karena prinsip dan pendiriannya. Jadi, punya prinsip dan pendirian akan menjadikan kita tidak menjadi manusia rata-rata. Tapi kita akan berhadapan dengan konsekuensi-konsekuensi yang sangat mungkin akan terasa sangat menyiksa.

Tapi semua itu adalah tahapan. Tidak ada mahkota tanpa duri, sebagaimana keindahan mawar yang didampingi duri. Prinsipnya, sukses itu harus diupayakan dengan sungguh-sungguh bahkan mati-matian. Tidak akan pernah ada kesuksesan tanpa kerja keras, air mata, dan darah. Begitu juga kemerdekaan bangsa kita, semua dibayar dengan darah dan nyawa. Jika kita merasa diri belum berkorban apa-apa sementara tetap enjoy dengan kondisi yang begitu-begitu saja setiap hari, maka jangan mimpi jadi pemenang sebab kalau masih demikian Anda masih masuk golongan manusia rata-rata.

Bangkit dan sadarlah, jangan mau menjadi manusia rata-rata. Manusia yang biasa-biasa saja yang tidak punya visi besar untuk membangun diri dan bangsa. Ayo, sama-sama kita bangkit. Memperbagus kualitas pribadi, membangun ibu pertiwi!.

Source :

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...