by
Yodhia Antariksa
Roda waktu terus bergerak, dan hidup terus menggelinding. Dalam
perjalanan panjang itu kita terus menerus diminta untuk merekahkan
segenap potensi dan kapabilitas. Kita terus ditagih untuk membentangkan
ruang pertumbuhan agar self-competency bisa selalu bermekaran. Sebab,
tanpa spirit untuk melakukan never ending self-improvement, tidakkah itu
berarti kita telah membunuh asa untuk menjadi insan yang lebih
sempurna?
Dan persis disitulah kita kemudian digedor pertanyaan yang bunyinya
begini : adakah kompetensi kita hari ini lebih baik dibanding sebulan
atau setahun silam? Adakah kompetensi kita selama ini bisa terus
dibentangkan menuju titik-titik kesempurnaan? Atau sebaliknya : selama
ini kompetensi kita going nowhere - redup dan kian terkoyak ditengah
roda waktu yang terus bergerak?
Namun pertanyaan lain yang mungkin tak kalah penting adalah ini :
kalaulah kita masih punya spirit untuk terus bergerak, untuk terus
melenting, untuk terus menemukan ruang dimana kompetensi kita bisa
menemukan tempat terindah agar tumbuh bermekaran; maka jenis kompetensi
apa yang layak dikuasai? Kepingan kompetensi seperti apa yang mesti
didekap erat agar kita bisa menjadi insan yang lebih sempurna, insan
yang lebih paripurna?
Ditengah keriuhan hari Senin pagi yang mulai membuncah, ditengah
tumpukan pekerjaan yang sebentar lagi mungkin akan menenggelamkan Anda –
maka ijinkan saya untuk menyelipkan sekeping narasi tentang 3 jenis
kompetensi yang barangkali penting untuk direnungkan. Ada begitu banyak
ragam kompetensi yang mungkin harus kita kuasai; namun tiga kompetensi
ini merupakan core competencies yang patut ditelisik dengan penuh
kesungguhan. Inilah tiga jenis kompetensi yang barangkali akan
membekali kita dalam petualangan panjang menjadi insan yang kian
sempurna.
Kompetensi yang pertama adalah ini : strong need for achievement.
Gantungkan cita-citamu setinggi langit, nak. Begitu kidung yang dulu
pernah kita dengar dengan penuh nada syahdu dari ibu kita. Tidak pernah
orang tua kita berujar : gantungkan cita-citamu setinggi plafon rumah,
nak.
Maknanya jelas : hidup kita terasa akan lebih sumringah kalau saja
dalam raga ini bersemayam sejenis keteguhan untuk mengukir hasil kerja
terbaik. Sebuah orientasi yang kental dengan semangat untuk merajut
sebuah karya yang bermakna (meaningful achievement). Sebuah sikap untuk
mempersembahkan kepingan pekerjaan yang layak diapresiasi.
Dan sungguh, orientasi semacam itu akan mendorong setiap insan untuk
menghamparkan tanggungjawab dan dedikasi, kegigihan dalam bekerja,
keihklasan dalam bertindak, dan spirit saling bekerjasama demi
tercapainya common goals and purposes. Tidakkah lingkungan kita
(kantor, organisasi, perusahaan) akan menjelma menjadi taman yang begitu
indah kalau setiap insan bisa punya kompetensi semacam itu?
Kompetensi yang kedua adalah ini : learning spirit.
Alunan ilmu terus mengalir sederas ombak di lautan, dan pengetahuan
terus menetes seperti hujan di pagi hari. Lalu kalau kita tidak
memiliki kegairahan untuk terus memetik sejumput ilmu, bukankah kita
hanya akan menjadi manusia-manusia yang tidak relevan?
Itulah kenapa kompetensi ini begitu penting : sebab dengan semangat
untuk meringkus kepingan pengetahuan yang luas membentang, benih
ketrampilan dan keahlian kita bisa terus tumbuh berkembang. Itulah
kenapa Anda harus terus menenggelamkan diri Anda dalam beragam aktivitas
pembelajaran : ikut seminar atau pelatihan yang relevan, menjelajah
pengetahuan secara online, rajin membaca buku, atau selalu bergairah
untuk melakukan sharing knowledge dengan rekan sekantor.
Kompetensi yang terakhir adalah : spirituality intelligence.
Tentu saja hidup akan lebih mulia dan indah kalau segenap pekerjaan
yang kita lakukan di kantor selalu bisa ditautkan pada sejenis
pengabdian kepada Sang Pemberi Pekerjaan. Inilah sebuah kompetensi yang
akan terus mengajak kita untuk terus bersandar pada etika moralitas,
perilaku kerja yang sarat integritas, dan juga kuyup dengan tindakan
yang penuh keluhuran.
Dan itulah sejenis kompetensi yang akan terus menggandeng kita untuk
tenggelam dalam aura religiusitas yang menghanyutkan dan kemuliaan hidup
yang menentramkan. Demikianlah
tiga jenis kompetensi dan etos hidup yang mungkin layak kita genggam
dengan sepenuh sukma.
Achievement orientation yang menggumpal. Learning spirit yang terus
membahana. Dan semuanya dibalut dalam spirituality intelligence yang
penuh keagungan. Hidup barangkali akan terasa begitu wangi kalau saja
kita bisa menjalankan tiga kompetensi ini dengan penuh keteguhan. Selamat bekerja teman. Semoga hari ini hidup Anda juga akan terasa begitu wangi.
Source :
Artikel Lain Yang Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar