Menurut David "Wex" Wechsler (1896 – 1981) , inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Dari berbagai definisi dapat diambil benang merah bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.
Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
-Faktor Keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
-Faktor Lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
Inteligensi dan Bakat
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreatifitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
Dari berbagai paparan di atas, berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk meningkatkan inteligensi dan kreatifitas agar Kita dapat menjadi insan yang memiliki inteligensi handal dan kreatif di dalam kehidupan ini serta berguna bagi sesama :
a) Tarik Nafas Dalam-dalam.
Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
-Faktor Keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
-Faktor Lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
(forte.me) |
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreatifitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
Dari berbagai paparan di atas, berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk meningkatkan inteligensi dan kreatifitas agar Kita dapat menjadi insan yang memiliki inteligensi handal dan kreatif di dalam kehidupan ini serta berguna bagi sesama :
a) Tarik Nafas Dalam-dalam.
Dengan bernafas melalui hidung anda bisa meningkatkan fungsi otak
anda dengan cepat. Menarik nafas dalam-dalam memberikan asupan oksigen
lebih banyak pada darah anda, dan tentunya pada otak anda. Tingkat
oksigen rendah pada darah anda akan mengurangi fungsi otak anda. Jika
anda berminat, anda bisa mencoba melakukan olahraga pernafasan.
b) Buatlah Jurnal.
Catharine M. Cox, seorang penulis buku, pernah mempelajari kebiasaan 300 orang jenius – seperti Isaac Newton, Einstein, dan Thomas Jefferson – dan menemukan bahwa semua orang jenius tersebut merupakan penulis jurnal atau buku harian yang rajin. Juga, ingatlah bahwa Thomas Edison menulis 3 juta halaman catatan, surat, dan pemikiran pribadinya dalam ratusan jurnal pribadi sepanjang hidupnya.
Catharine M. Cox, seorang penulis buku, pernah mempelajari kebiasaan 300 orang jenius – seperti Isaac Newton, Einstein, dan Thomas Jefferson – dan menemukan bahwa semua orang jenius tersebut merupakan penulis jurnal atau buku harian yang rajin. Juga, ingatlah bahwa Thomas Edison menulis 3 juta halaman catatan, surat, dan pemikiran pribadinya dalam ratusan jurnal pribadi sepanjang hidupnya.
c) Belajarlah Sebanyak Mungkin.
Ketika kita mempelajari hal-hal baru, kita menciptakan bagian aliran
arus syaraf baru dalam otak kita. Orang yang “pintar” adalah seseorang
yang memiliki aliran arus lebih banyak dibandingkan dengan orang lain.
Otak manusia akan menciptakan aliran arus syaraf dengan mempelajari
hal-hal baru; dan semakin beragam hal yang dipelajari, semakin “pintar”
pula otak kita.
Photo Reading merupakan teknik yang sangat mudah dipelajari yang akan
membantu anda memproses informasi tertulis dalam jumlah besar lebih
cepat dan membantu anda mengingat informasi tersebut lebih baik
dibandingkan dengan metode tradisional yang diajarkan di sekolah.
Meskipun kebanyakan teknik membaca cepat mengajarkan anda cara untuk
menggerakkan mata anda dengan lebih cepat dalam setiap halaman yang anda
baca, Photo Reading merupakan sistem membaca yang mengajarakan anda
untuk menggunakan pikiran sadar dan bawah sadar anda ketika membaca.
Pada dasarnya, Photo Reading dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
bahan bacaan yang mudah dibaca dengan menerapkan beberapa teknik yang
berbeda setiap waktu. Bahan pertama melibatkan pikiran sadar anda dan
menggunakan metode lain untuk meningkatkan daya ingat anda dan memahami
materi.
e) Ambil Waktu Singkat untuk Beristirahat Secara Berkala.
Belajarlah selama 20 menit lalu ambil waktu untuk beristirahat secara
singkat. Metode ini efektif karena hal-hal yang anda pelajari pada awal
dan akhir pada sesi belajar anda akan bertahan lebih lama dalam ingatan
anda. Anda bisa mengunduh (download) Motivator Software secara
cuma-cuma sehingga setiap 20 menit akan muncul pesan pada komputer anda
yang mengingatkan anda untuk beristirahat.
f) Gunakan Akronim untuk Mengingat Informasi.
Akronim merupakan bentuk singkatan yang dibentuk dari huruf awal
setiap kata. Metode ingatan ini akan membantu anda untuk mempelajari
informasi dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Sebagai contoh,
“Every Good Boy Does Fine” merupakan akronim yang sering digunakan para
musisi untuk mengingat nada dalam kunci tertentu.
g) Sarapan Pagi.
Sarapan telah terbukti dapat meningkatkan daya konsentrasi, kemampuan
memecahkan masalah, kinerja mental, daya ingat, dan mood. Sarapan
merupakan kesempatan pertama bagi tubuh untuk mengisi ulang level
glukosa setelah periode 8 hingga 12 jam tanpa makanan. Glukosa merupakan
sumber utama energi bagi tubuh anda.
h) Gunakan Tubuh Anda untuk Membantu Anda Mempelajari Sesuatu.
Gerakan tubuh merupakan proses kunci dalam perkembangan dan proses
belajar. Brain Gym (Olahraga Otak) merupakan program olahraga yang
sederhana, yang dikembangkan selama 25 tahun oleh para spesialis
pendidikan, Dr. Paul Dennison. Brain Gym dapat membantu anda dalam
hal-hal sebagai berikut:
- Pemahaman
- Konsentrasi
- Berpikir secara abstrak
- Daya ingat
- Keletihan mental
- Kemampuan menyelesaikan tugas
- Keseimbangan fisik dan koordinasi
- Pemahaman
- Konsentrasi
- Berpikir secara abstrak
- Daya ingat
- Keletihan mental
- Kemampuan menyelesaikan tugas
- Keseimbangan fisik dan koordinasi
Neuropsychologist mengatakan bahwa meditasi dapat mengubah struktur
otak anda. Hasil scan MRI dari para meditator menunjukkan kegiatan otak
lebih banyak dalam sirkuit otak anda khususnya dalam memperhatikan
sesuatu. Ketika suara-suara mengganggu diperdengarkan pada para
meditator yang sedang melalui Scan MRI, suara-suara tersebut hanya
memiliki pengaruh kecil pada area dalam otak mereka yang melibatkan
emosi dan proses pengambilan keputusan dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak bermeditasi atau meditator yang kurang berpengalaman.
j) Jauhi Makanan yang Mengandung Gula.
Karbohidrat dalam bentuk apapun – seperti pasta, roti putih dan
keripik kentang – dapat membuat anda merasa lelah dan malas. Efek dari
memakan makanan ini akan membuat anda sulit berpikir jernih. Hal ini
merupakan hasil dari insulin yang mengalir dalam darah anda untuk
menangkal kadar gula yang terlalu tinggi.
k) Olah Kecerdasan Emosional (EI) Anda.
Selama bertahun-tahun publik memberikan banyak penekanan pada aspek
kecerdasan, seperti kemampuan berpikir logis, matematis, pemahaman
ruang, analogi, verbal, dan lain-lain. Namun, selama beberapa tahun
terakhir, banyak orang merasa mereka membuang potensi yang mereka miliki
dengan berpikir, bersikap, dan berkomunikasi dalam cara-cara yang
menghambat peluang mereka mencapai kesuksesan. Kecerdasan emosi diakui
sebagai kemampuan meta fisik yang memungkinkan anda untuk memanfaatkan
kemampuan serta bakat yang anda miliki secara optimal.
l) Manfaatkan Setiap Waktu Anda.
Manfaatkan setiap waktu, contohnya ketika anda menggunakan
transportasi publik atau mengantri, secara produktif. Selesaikan
teka-teki silang atau Sudoku ketika menunggu di antrian dan dengarkan
program audio ketika menggunakan transportasi publik.
m) Jogging.
Seorang pakar menjelaskan bahwa anda bisa meningkatkan mood, mencegah
hilang ingatan, mempertajam kecerdasan anda, dan bekerja dengan lebih
baik hanya dengan mengolah detak jantung anda dan berkeringat. Bukti
ilmiah menunjukkan bahwa olahraga aerobic membentuk kembali otak kita
untuk mencapai kinerja optimal.
n) Latih Semua Indra Anda.
n) Latih Semua Indra Anda.
Para ilmuwan menemukan bahwa otak manusia belajar paling efektif
melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan berbagai indra. Anak-anak dan
orang dewasa belajar sangat baik ketika mereka belajar melalui kegiatan
yang melibatkan penglihatan, suara, emosi, timbal balik, orientasi
ruang, dan bahkan indra pengecap dan perasa.
Mike Adams, seorang penulis buku, menjelaskan dalam bukunya bahwa seorang anak yang diberikan definisi “tanpa bobot” secara verbal memperoleh informasi mengenai kata tersebut melalui 1 dimensi: pendengaran. Jika anda menunjukkan kepada seorang anak film mengenai seorang astronot yang mengapung di luar angkasa ketika anda mengucapkan kata “tanpa bobot”, anda memberikan informasi kata tersebut melalui 2 dimensi; dimana si anak melihat dan mendengar kata tersebut. Dan jika anda menyuruh si anak melompat-lompat menggunakan trampoline dan meneriakkan kata “tanpa bobot” ketika si anak berada di udara, pengertian kata tersebut akan semakin tertanam lebih dalam di otaknya.
Mike Adams, seorang penulis buku, menjelaskan dalam bukunya bahwa seorang anak yang diberikan definisi “tanpa bobot” secara verbal memperoleh informasi mengenai kata tersebut melalui 1 dimensi: pendengaran. Jika anda menunjukkan kepada seorang anak film mengenai seorang astronot yang mengapung di luar angkasa ketika anda mengucapkan kata “tanpa bobot”, anda memberikan informasi kata tersebut melalui 2 dimensi; dimana si anak melihat dan mendengar kata tersebut. Dan jika anda menyuruh si anak melompat-lompat menggunakan trampoline dan meneriakkan kata “tanpa bobot” ketika si anak berada di udara, pengertian kata tersebut akan semakin tertanam lebih dalam di otaknya.
o) Latihlah Gelombang Otak Alpha Anda.
Penelitian menemukan bahwa kondisi ideal untuk belajar adalah ketika
otak sedang dalam kondisi santai, namun tetap fokus dan terjaga. Dalam
keadaan ini gelombang otak berjalan sekitar 8 hingga 12 siklus per
detik, yang dikenal dengan istilah kondisi alpha.
p) Konsumsilah Antioksidan.
Antioksidan melindungi sel-sel tubuh anda, termasuk sel otak anda.
Beberapa makanan dengan kandungan antioksidan tinggi antara lain:
kismis, bluberry, blackberry, bawang putih, cranberry, strawberry,
bayam, dan raspberry.
q) Gunakan Intuisi Anda.
Belajarlah untuk menggunakan intuisi menjadi sebuah proses
mengumpulkan informasi. Dengan mengandalkan intuisi anda, anda
memperluas kewaspadaan dan mengarahkan anda pada alam bawah sadar anda
untuk mengumpulkan informasi dari lingkungan sekitar anda.
r) Gunakan Sistem Pembantu Memori.
Sistem pembantu memori, atau yg dikenal dengan istilah sistem objek
angka, merupakan teknik untuk mengingat daftar. Sistem ini bekerja
dengan mengingat-ingat daftar kata yang dengan mudah dapat “dikaitkan”
dengan angka yang diwakili oleh kata-kata tersebut. (1-10, 1-100, dan
seterusnya). Itulah memori anda. Jika anda harus mengingat sebuah daftar
dalam waktu singkat, setiap benda dalam daftar tersebut dapat anda
sesuaikan dengan angka yang cocok. Setelah anda mengingat-ingat
angka-angka tersebut, anda bisa menggunakan angka yang sama berulang
kali setiap kali anda perlu mengingat-ingat sesuatu.
Note :
Untuk ikuti test iq sederhana silahkan clic link berikut ini:
http://www.quickiqtest.net/
http://www.free-iqtest.net/
Ikutilah tes kecerdasan emosi disini.
Untuk ikuti test iq sederhana silahkan clic link berikut ini:
http://www.quickiqtest.net/
http://www.free-iqtest.net/
Ikutilah tes kecerdasan emosi disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar