Halaman Muka

Minggu, 26 Mei 2013

Tips Super Selling



Menjual produk dengan cara super sering terlupakan oleh para leader maupun owner, meskipun hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Menurut James Gwee, menjual produk dengan cara super bisa dilakukan dengan menciptakan tenaga penjual (sales) yang super star, yaitu sales yang berpikiran jangka panjang, tidak puas dengan apa yang sudah dicapai, fokus pada target.“The star thinks long term, practicing and working after he has achieved the target, focuses on achieving  the target,”ujarnya.

Ia banyak memberi contoh supaya jangan terlena atau tidur setelah mencapai target, layaknya sales rata-rata. Misalnya Michael Jordan, yang terus berlatih dan berlatih meskipun sudah mendapat MVP.“The star still practicing and working after he has achieved the target. The average rests because he has achieved the target,”tandasnya.

Go Ahead, Say You're Sorry (Part II)

By Aaron Lazare
Apologies can restore relationships--but there's a right way and a wrong way to do them

YOU OWE ME AN APOLOGY
Then there's the matter of settling debt. The apology is a reparation of emotional, physical, or financial debt. The admission of guilt, explanation, and regret are meant, in part, to repair the damage you did to the person's self-concept. A well-executed apology may even the score, but sometimes words are just not enough. An open offer of, "Please let me know if there is anything I can do?" might be necessary. Some sort of financial compensation, such as replacing an object you broke, or reimbursing a friend for a show you couldn't make it to, could be vital to restoring the relationship. Or, in long-term close relationships, an unsolicited gift or favor may completely supplant the verbal apology--every other dimension of the apology may be implicit.

Reparations are largely symbolic. They are a way of saying, "I know who you are, what you value, and am thoughtful about your needs. I owe you." But they don't always have to be genuine to be meaningful. Say your boss wrongfully accused you in front of the whole office. A fair reparation would require an apology--in front of the whole office. His questionable sincerity might be of secondary importance.

Soy Isoflavones Not a Risk for Breast Cancer Survivors

Source : wellbody.net
Soy food consumption did not increase the risk of cancer recurrence or death among survivors of breast cancer, according to the results of a study presented at the AACR 102nd Annual Meeting 2011, held April 2-6.

Researchers investigated the association between soy food intake and breast cancer outcomes among survivors, using data from a multi-institution collaborative study, the After Breast Cancer Pooling Project.

"There has been widespread concern about the safety of soy food for women with breast cancer," said lead researcher Xiao Ou Shu, M.D., Ph.D., professor of medicine at Vanderbilt Epidemiology Center, Vanderbilt University Medical Center. "Soy foods contain large amounts of isoflavones that are known to bind to estrogen receptors and have both estrogen-like and anti-estrogenic effects. There are concerns that isoflavones may increase the risk of cancer recurrence among breast cancer patients because they have low estrogen levels due to cancer treatment. We're particularly concerned that isoflavones may compromise the effect of tamoxifen on breast cancer treatment because both tamoxifen and isoflavones bind to estrogen receptors."

Minggu, 19 Mei 2013

Awaken Your Personal Power

By Al Falaq Arsendatama

My Brother
Pernahkan terlintas dibenak Anda mengapa beberapa orang tertentu seperti dilahirkan sebagai winners ? Orang-orang seperti ini biasanya dengan mudah meraih prestasi dan memiliki karir sukses. Apa sesungguhnya yang membuat orang-orang ini berhasil, sementara yang lain jatuh gagal ?

Sebetulnya tidak ada yang aneh dalam hal ini. Orang-orang ini memiliki kemampuan mengelola potensi yang ada dalam dirinya dan mengambil alih kendali hidup yang diarahkan untuk pencapaian sebuah tujuan. Dalam kata lain, mereka menguasai personal power.

Bertukar Ide

By Mutia Nugraheni

Rapat di kantor, bertemu dengan banyak klien atau membahas masalah keluarga dengan saudara serta orang tua. Setiap hari Anda selalu dihadapkan dengan situasi ini, yaitu saling bertukar ide dan pendapat atau dikenal juga dengan brainstorming.

Istilah ini dikembangkan oleh Alex Osborn pada 1950-an, dengan mengikuti  beberapa aturan yang terkait akal intuitif dasar. Seperti, membuat daftar dari setiap ide yang muncul di pikiran dan memberikan kritik pada pembahasan awal.

Masalah yang muncul bagi kelompok yang melakukan brainstorming adalah bahwa teknik ini sering tidak efektif. Artinya, kelompok yang berkumpul untuk menghasilkan gagasan baru, kadang menghasilkan ide yang lebih sedikit dibandingkan jika seorang individu bekerja sendiri. 

Five Keys to Enhancing Your Emotional Intelligence

Ninety Percent of High Performers Possess High EQ

Emotional Intelligence (EQ or EI) can be defined as the ability to understand, manage, and effectively express one's own feelings, as well as engage and navigate successfully with those of others. According to Talent Smart, 90% of high performers at the work place possess high EQ, while 80% of low performers have low EQ. Emotional Intelligence is absolutely essential in the formation, development, maintenance, and enhancement of close personal relationships. Unlike IQ, which does not change significantly over a lifetime, our EQ can evolve and increase with our desire to learn and grow. Below are five keys that can enhance one's emotional intelligence:

Minggu, 12 Mei 2013

Two Golden Opportunities To Influence Others (Part I)

by Joe Navarro, M.A
Impressing other at a distance - getting it right

Source: mashable.com
At A Distance
I think most people would be surprised to learn that we begin to influence each other at a distance. I say that because when I ask the usual reply goes something like, “. . . well I guess it begins when we first shake hands. The truth is, as with many other species, we begin to influence each other at a distance. How far? That depends on context. Early explorers of Africa tell of warriors being able to see a lone figure just barely in the horizon and from their posture, they could tell whether or not they were a threat, even their tribal affiliation. In our modern world, that horizon may be the parking lot, if we are lucky, or the entranceway to our office. We have gone from being able to assess individuals at a significant distance to the limited time it takes to open a door after a knock.

Time has been compressed as have distances; yet, we still impart information to each other at a distance, no matter how near or how little time we may have. Our posture, stance, walking gait, and attire all communicate something about us. We may be in a hurry, or focused, tired and fatigued or excited and we communicate this at quite a distance. We may also be emotionally upset, angry, or even intimidating. Just look at the old Western movies, you don’t need to have the sound on to tell when those men go out into the street, what they are about to do, and who is confident, scared, or resolved.

KOPI


Minum kopi ternyata punya manfaat yang besar. Sebab, minum kopi dapat mengurangi risiko terjangkit diabetes. "Konsumsi kopi, empat sampai lima cangkir sehari, dapat menurunkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang minum kadang-kadang atau tidak sama sekali,"

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan risiko diabetes ini bisa mencapai sekitar 30 persen. Penurunan signifikan ini akibat konsumsi rutin kopi berkafein ataupun bebas kafein.

Studi ini juga dilakukan oleh peneliti Eropa dari ahli kanker dan Gizi (EPIC). Hasilnya menunjukkan bahwa kopi tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kanker. Dari penelitian, setidaknya didiagnosis ada 1.432 kasus diabetes tipe 2, sebanyak 394 serangan jantung, 310 kasus strok dan 1.801 kasus kanker. Sehingga, terbukti sebanyak 20-30 persen dengan minum kopi dapat mencegah diabetes tipe 2.

5 TAHAP SUKSES


Konsep kekayaan adalah signifikansi di semua bidang ekonomi, khususnya ekonomi pembangunan, namun makna kekayaan tergantung pada konteks dan tidak ada definisi yang disepakati secara universal. Tapi aku akan mengatakan ini, kekayaan tidak sama dengan uang. Konsep kekayaan adalah relatif dan tidak hanya bervariasi antara masyarakat, tetapi bervariasi antara bagian yang berbeda atau daerah dalam masyarakat yang sama.

Menciptakan Kekayaan adalah masalah pikiran dan jauh berbeda dengan menjadi kaya. Jika Anda berencana untuk menjadi kaya dengan menciptakan kekayaan, Anda harus tahu apa yang orang inginkan. Teluk Arab adalah contoh dari kekayaan tanpa kekayaan, mereka tidak melihat titik menerapkan pengetahuan untuk pekerjaan bangunan, meneliti atau membuat hal-hal baru. Mereka hanya mengizinkan seseorang untuk menghisap minyak dari bawah kaki mereka dan dengan demikian menjadi kaya tetapi kekayaan kehampaan.

Orang yang menjadi kaya adalah, dalam ukuran, sukses tetapi hanya sejauh perolehan yang mempertajam kecerdasan, memperluas kekuasaannya, dan mengembangkan dirinya menjadi anggota, mandiri yang kuat dari masyarakat untuk baik. Ada satu kriteria yang cukup sukses dapat diukur, bahwa adalah estimasi ditempatkan di atas kami dengan rekan-rekan kita. Jika kita akan fokus pada kekayaan, kekayaan akan mengikuti.

A Good Leader Learns When To Let Others Lead

By Christine Maddox

Source: know-accounting.com
Letting someone else hold the reigns when the situation calls for it doesn’t make you any less of a leader. In fact, you are more enlightened of a leader if you do. Although some may have a hard time releasing that power, a good leader knows when a more skillful subordinate should lead the situation. After all, it is the completion of the project that is important. Don’t let pride put the team in jeopardy if a subordinate has the required skills for the task at hand. Here are some tips that may help you in your quest to be the kind of leader who knows when to let others that are more qualified take over:

Emotional
Too many times leaders will continue his or her tasks when they are severely emotionally compromised. It is proven that emotional stress causes a lack of judgment regardless of your status. A leader needs to be able to have subordinates lean on them when things are getting tough. They need to be a pinnacle of aspiration and may not be able to provide that comfort and knowledge if they are in an emotionally distraught frame of mind.

Team Anda Sudah Efektif ?


Suatu survey menunjukkan bahwa kepemimpinan menentukan 60% – 70% kesuksesan dan kepemimpinan yang baik adalah apabila didukung oleh team yang efektif. Banyak kasus kegagalan suatu organisasi disebabkan oleh masalah kepemimpinan dan team yang efektif dimana seorang manager tidak secara optimal dapat menjadikan team nya menjadi team yang efektif. Lalu apa saja ciri tim yang efektif?
Faktor kesuksesan sebuah organisasi yang terbesar adalah kepemimpinan yang tentu dipengaruhi oleh kemampuan leadership manager untuk membentuk dan mengarahkan teamnya menjadi team yang efektif dalam melaksanakan rencana yang harus dicapai. Tanpa team yang efektif, seorang manager tidak akan mampu untuk mengendalikan organisasi. Sehingga diperlukan suatu keahlian yang memungkinkan seorang manager dalam membentuk dan mengendalikan teamnya untuk menjadi team yang efektif.

Minggu, 05 Mei 2013

More Evidence That Spicing Up Broccoli Boosts Its Cancer-Fighting Power

source : bingcookingsecrets.com
Teaming fresh broccoli with a spicy food that contains the enzyme myrosinase significantly enhances each food's individual cancer-fighting power and ensures that absorption takes place in the upper part of the digestive system where you'll get the maximum health benefit, suggests a new University of Illinois study.

"To get this effect, spice up your broccoli with broccoli sprouts, mustard, horseradish, or wasabi. The spicier, the better; that means it's being effective," said Elizabeth Jeffery, a U of I professor of nutrition. In the study, when fresh broccoli sprouts were eaten with broccoli powder, the scientists were able to measure bioactive compounds in the blood 30 minutes later. When these peaked at three hours, they were much higher when the foods were eaten together than when either was eaten alone. Urine samples corroborated the blood results, said Jenna Cramer, lead author of the study.

How to Be a Leader, by Steve Jobs

by Stanton Peele
Steve Jobs reveals his success secrets from beyond the Pearly Gates

Okay, I never wrote a leadership manual while I was alive. But, now that I. . . .ahem. . . .have some free time, I'm finally getting around to it. Of course, even now I'm not one for sitting around ruminating. So I'll make this short and sweet.

Vision, vision, vision
I knew what had to be—the interface between computers, electronics, and people had to be as easy and thoughtless as, well, actual being and thinking. And the objects had to be APPEALING, beautiful. The machine had to cease being a machine, and become an extension of the person's mind and body. Of course, that was my motto: "Technology alone is not enough." When I watched that Xerox PARC demonstration where I saw a mouse and a windows operating system for the first time—I could barely sit still. "This is it," I thought, "the breakthrough. They've found ways to translate into mechanical-computer terms very essential elements of how people actually think and function." Of course, Xerox didn't find a way to put that technology at people's fingertips—Idid that—made the workable products. I was screaming at them, "Why aren’t you doing anything with this? This is the greatest thing. This is revolutionary!” But they didn't have my vision.

DOKTER JUGA MANUSIA


by Olivia Listiowati Prawoto

Profesi dokter adalah profesi yang tidak henti-hentinya disorot. Hampir setiap hari dapat kita baca berita mengenai profesi yang satu ini, sayangnya sebagian besar yang ditampilkan adalah berita-berita mengenai ketidakbecusan dokter dalam menangani pasien, pasien yang melapor karena menjadi korban “malpraktik”, rumah sakit yang dikatakan menolak pasien, dan pada akhirnya akan ditarik kesimpulan ORANG MISKIN TIDAK BOLEH SAKIT. Meskipun dikatakan betapa sulitnya menjadi dokter, setiap tahunnya beribu-ribu orang berebut masuk ke fakultas kedokteran dengan biaya yang fantastis. Jadi bagaimanakah sebenarnya perjalanan seseorang hingga dapat menjadi penyembuh yang tidak boleh salah ini?

Menjadi mahasiswa fakultas kedokteran adalah suatu kebanggaan, apalagi fakultas kedokteran yang terpandang, di mana untuk masuk harus menyisihkan ribuan pendaftar. Apakah benar masuk fakultas kedokteran selalu mahal sehingga ditebus dengan menarik biaya tinggi setelah lulus? Hal itu tidak sepenuhnya benar. Mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2010 yang lulus lewat jalur SNMPTN cukup membayar uang masuk Rp 1.032.500 dan SPP Rp 1.250.000 setiap semesternya.

Competitor Intelligence, Part II


Beberapa waktu lalu pada ulasan Competitor Intelligence, Part I  Kita dapat menemukan adanya sebuah benang merah bahwa hampir semua sektor industri melakukan aktifitas pengumpulan informasi demi kelangsungan hidup industri itu sendiri. Rasanya tidak berlebihan bila dapat dikatakan dalam  denyut nadi sebuah perusahaan, disadari atau tidak, melakukan aktifitas “spionase / intelijen”.

Sebelum Kita masuk dalam pokok bahasan utama tentang salah satu aktifitas seseorang yang bekerja di dunia marketing product etichal (obat-obatan /farmasi) yaitu Survey Apotek, kiranya Kita terlebih dahulu memahami tentang intelijen secara garis besar. Ulasan berikut ini disarikan dari berbagai sumber terkait dunia spionase / intelijen.

Do Tomorrow Job


By Mukti Wibawa

lookupatthesky.wordpress.com
Bagaimana cara Kita memotivasi diri sendiri supaya setiap pagi kita punya semangat kerja baru? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan cara yang sangat sederhana atau dijawab dengan cara yang rumit. Kalau Anda membaca buku-buku motivasi karangan penulis pakar psikologi yang bergelar Phd., mungkin Anda akan mendapatkan jawaban yang kompleks dan rumit. Tapi kalau Anda bertemu dengan Sang Pembelajar, jawaban pertanyaan diatas menjadi amat sederhana.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...