Halaman Muka

Minggu, 01 Juni 2014

Learning The Most Negotiation Simulation


source: Hingdranata Nikolay
Selama dua dekade terakhir, para mahasiswa MBA dan eksekutif mempelajari teknik negosiasi melalui simulasi - situasi negosiasi tiruan dimana mereka bereksperimen dengan teknik dan strategi baru. Peneliti negosiasi mengembangkan ratusan jenis simulasi, kebanyakakan berdasarkan kasus nyata, untuk mengajarkan konsep penting dalam negosiasi.
Para peneliti juga menemukan bahwa latihan dalam setting dengan resiko rendah adalah cara yang ideal bagi para manajer untuk mempelajari teknik negosiasi baru. Kami juga menyimpulkan bahwa simulasi negosiasi hanya akan berhasil bila trainee yang menolak pendekatan aktif untuk belajar; sebaliknya mereka berharap akan mendapat contoh dari instruktur dan mencatat.

Pelatih negosiasi melalui simulasi mengikuti tiga langkah yang ditemukan oleh ahli psikologis Kurt Lewis. Langkah pertama adalah membantu trainee "mencairkan" (melepaskan) pendekatan yang digunakan saat ini, biasanya dengan memegang cermin dan mempertanyakan asumsi yang sudah melekat. Kemudian, instruktur akan membantu trainee mengubah logika mereka dengan membayangkan pendekatan yang lebih efektif untuk tugas yang sama. Akhirnya, melalui simulasi, para trainee akan mencoba pendekatan baru dalam situasi yang aman dimana tindakan mereka tidak akan dinilai dan direkam.


Biasanya para pemain dalam simulasi akan mendapat instruksi tertulis yang menjelaskan kejadian yang menyebabkan terjadinya negosiasi. Kelas pelatihan kemudian dibagi menjadi pasangan - pasangan atau kelompok - kelompok kecil, dan setiap orang diberi peran tertentu, misalnya "pembeli".

Para pemain juga mendapat instruksi rahasia yang akan membantu mereka memainkan peran dengan nyata. Para pemain diharuskan menentukan prioritas atas pilihan yang mereka hadapi. Mereka diberi informasi detil untuk mendukung argumen yang mereka nyatakan.

Dengan cara seperti ini, setiap trainee akan menghadapi masalah - masalah spesifik dalam negosiasi,misalnya apa yang harus dilakukan bila anda tertinggal sendiri sementara lawan - lawan anda berkoalisi. Setelah bernegosiasi dalam kelompok kecil, para trainee akan berkumpul kembali untuk membandingkan hasil, dan instruktur akan menunjukan pelajaran yang dapat diperoleh dari pengalaman ini.

Berikut ini adalah masalah - masalah yang umum terjadi dalam pelatihan negosiasi interaktif :
1. Menolak Pembelajaran Buatan : 
Ada orang yang malu atau gengsi untuk memainkan peran.
2. Kehilangan Inti Pembelajaran : 
Ada trainee yang terlalu focus pada detil situasi buatan sehingga mereka lupa pada pelajaran inti. Hal ini sering terjadi bila penulis simulasi membuat situasi yang agak berbeda dengan kasus bisnis nyata.
3. Kesulitan Menerima Konteks Baru : 
Ada juga trainee yang menolak apa yang diajarkan apabila situasi berbeda dengan yang mereka ketahui. Sebagai contoh, seorang yang bekerja di Agen perumahan merasa bahwa tidak ada yang perlu is pelajari dari simulasi negosiasi yang dilakukan di dalam rumah sakit.
4. Takut "Kalah" : 
Ada orang yang khawatir akan kalah dalam permainan sehingga mereka memilih untuk melepaskan kesempatan mencoba teknik negosiasi baru. Kecenderungan ini biasa terjadi di kalangan manajer senior, dengan mencoba teknik baru tersebut dalam situasi bebas resiko, trainee akan mencoba menerapkannya.

Simulasi merupakan alat yang sangat berharga untuk mengajarkan keahlian negosiasi yang kritis. Simulasi adalah cara yang efektif dalam menghadapi sikap skeptis yang muncul ketika kita menyarankan bahwa pendekatan yang memuaskan semua pihak saat menghadapi lawan yang sulit dapat digunakan dengan efektif.

Dengan menjalankan simulasi dengan pikiran terbuka, anda dan rekan kerja akan memperoleh pelajaran dari pelatihan dan mengembangkan keahlian negosiasi dalam pekerjaan.

Making The Most Of Negotiation Training :
Pendekatan pasif dalam pembelajaran jarang menghasilkan negosiasi yang sukses, untuk memaksimalkan pengalaman dalam pelatihan anda, ikutilah petunjuk dibawah ini :
1. Ikuti pembelajaran buatan (hands - on learning). 
Berperan aktif dalam simulasi, selama atasan anda menjamin bahwa kinerja anda selama pelatihan tidak termasuk penilaian pada saat bekerja.
2. Fokuslah pada tujuan utama pembelajaran. 
Jangan terlalu mengkhawatirkan detil suatu simulasi. Sebaliknya, perhatikan baik - baik pelajaran yang lebih besar.
3. Berekperimenlah dengan teknik dan strategi baru. 
Bermain aman tidak akan memberi Anda sesuatu yang berbeda. Kadang - kadang cara terbaik untuk "menang" adalah dengan mencoba sesuatu yang di luar kebiasaan anda.
4. Belajarlah dari trainee lain. 
Setelah simulasi, carilah beberapa trainee lain untuk berbincang - bincang. Tanyakan apa yang mereka lakukan dan tidak lakukan, dan temukan bagaimana orang lain bereaksi terhadap strategi tersebut. Kelas yang dipimpin instruktur akan memberikan pelajaran besar, tetapi percakapan kecil seperti ini juga cukup berharga.

Praktekan apa yang sudah Anda pelajari. Simulasi hanya akan membawa Anda sejauh itu saja. Dengan mencoba pendekatan baru setiap hari, Anda akan meningkatkan keahlian negosiasi Anda.

Dan sebagai penutup, mari kita simak ckilp berikut :
Negotiation Skill by Letstalk

Four Step For Effective Negotiating by Derek


Source:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...