Tugas utama seorang Medical Representative (Medreps / Detailer) adalah melakukan kunjungan secara rutin ke dokter. Ada dokter yang dikunjungi seminggu sekali, ada juga yang cukup 2 kali sebulan. Bahkan untuk dokter-dokter tertentu, ada yang dikunjungi lebih dari sekali dalam seminggunya. Lalu berapakah jumlah yang harus dikunjungi setiap minggunya? Jumlahnya bervariasi pada setiap perusahaan farmasi. Ada yang mewajibkan 12 dokter per hari, dengan demikian, seminggu harus mengunjungi 60 dokter ( Senin-Jum'at, Sabtu apabila masuk, digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi). Ada pula yang lebih dari itu.
Blog Inspiratif, Merubah Diri Lebih Positif, Motivasi,dan Pengembangan Diri Medical Representative
Senin, 16 Juni 2014
How to Become a Pharmaceutical Drug Representative
A career as a pharmaceutical sales rep can a highly lucrative and rewarding one, with average salaries ranging between $60,000-$80,000 per year. Most pharmaceutical sales reps are employed by leading drug companies around the country, and are responsible for informing the public, doctors, and hospitals about the latest products available. Sales representatives set up appointments with doctors and hospitals in an effort to persuade them to purchase a particular product or new drug on the market.
Getting a job as a pharmaceutical sales rep doesn't require a college degree, although most employer's prefer a strong education and at least a bachelor's degree in science. Associate degrees in business or a medical field can also be enough to obtain a job in this field; the key traits most drug companies are looking for is a business mind-set, confidence, the ability to learn and grow with the company, and keeping up to date on medical trends and research. College students can start to look for placement with major drug companies, and interviews are often conducted on college campuses throughout the country.
Successful pharmaceutical reps can start by working with a supervising sales representative to learn the basic process, and will gain the most advantage by increasing their product knowledge and learning how to speak to the medical audience. They need to be persuasive, charismatic, and learn how to speak clearly under pressure. During the interview, the hiring manager will most likely ask questions such as:
- What do you think is the most challenging aspect of a pharmaceutical representative?
- Why is a sales mindset important for the pharmaceutical sales rep?
- How would you convince a physician to switch to a preferred brand?
Minggu, 08 Juni 2014
Six Strategies to Secure Your Job and Advance
How to stand out and move up in your career
– Homa Bahrami
"Regardless of age, regardless of position, regardless of the business we happen to be in, all of us need to understand the importance of branding. We are CEOs of our own companies: Me Inc. To be in business today, our most important job is to be head marketer for the brand called You."
– Tom Peters
Minggu, 01 Juni 2014
Learning The Most Negotiation Simulation
source: Hingdranata Nikolay |
Para peneliti juga menemukan bahwa latihan dalam setting dengan resiko rendah adalah cara yang ideal bagi para manajer untuk mempelajari teknik negosiasi baru. Kami juga menyimpulkan bahwa simulasi negosiasi hanya akan berhasil bila trainee yang menolak pendekatan aktif untuk belajar; sebaliknya mereka berharap akan mendapat contoh dari instruktur dan mencatat.
Pelatih negosiasi melalui simulasi mengikuti tiga langkah yang ditemukan oleh ahli psikologis Kurt Lewis. Langkah pertama adalah membantu trainee "mencairkan" (melepaskan) pendekatan yang digunakan saat ini, biasanya dengan memegang cermin dan mempertanyakan asumsi yang sudah melekat. Kemudian, instruktur akan membantu trainee mengubah logika mereka dengan membayangkan pendekatan yang lebih efektif untuk tugas yang sama. Akhirnya, melalui simulasi, para trainee akan mencoba pendekatan baru dalam situasi yang aman dimana tindakan mereka tidak akan dinilai dan direkam.
Menekuni Hobi Sebagai Pekerjaan
by Sylvina Savitri, EXPERD Consultan
source: Hingdranata Nikolay |
Bagi yang bekerja, hobi bisa jadi sarana untuk mengurangi stress atau sekedar untuk refresh dari
rutinitas kerja. Asyiknya lagi, sekarang hobi bisa membawa kita ke
komunitas sosial yang lebih luas. Lihat saja, sekarang ini banyak mailing list
untuk orang-orang yang sehobi: milist pecinta buku, milist pecinta
nonton, milist kebugaran dan kesehatan, milist otomotif, dan sebagainya.
Tapi, yang paling asyik tentunya, adalah kalau hobi bisa mendatangkan
uang!
Hobi
yang akhirnya mendatangkan uang memang bukan cerita baru. Banyak contoh
kasus kesuksesan besar yang berawal dari hobi. Yang paling sederhana
adalah penyanyi. Dengan menekuni hobi menyanyi, bisa membawa seseorang
ke ketenaran, lihat saja para akademia fantasi indosiar (AFI) yang dari
sekedar hobi menyanyi sampai jadi digandrungi. Fira Basuki yang hobi
menulis dan akhirnya produktif mengeluarkan beberapa novel. Rudi
Khoirudin yang hobi memasaknya menjadikannya popular di bidang kuliner.
Atau yang paling dahsyat seperti Bill Gates, si bapak Microsoft, yang
hobi ngulik komputernya membawanya menjadi tersohor.
Manfaat Coklat bagi Kesehatan
source: jayanegara.com |
Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.
Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.
Langganan:
Postingan (Atom)