by Tjiptadinata Effendi
Perth,30 Juli,2013
Source : the marketers.com |
Luka batin atau sakit hati,adalah luka yang paling berbahaya dan susah
untuk disembuhkan. Luka phisik,betapapun parahnya ,lebih mudah
disembuhkan ,ketimbang luka batin atau sakit hati yang tidak tampak.
Bila hal ini dibiarkan berlarut,maka akan sangat berdampak negatif bukan
saya pada diri pribadi,tetapi juga terimbas pada orang orang sekitar.
Rasa sakit hati,akan menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap
siapapun. Karena kepahitan hati,telah menelorkan image,bahwa semua orang
tidak bisa dipercaya. Virus yang amat ganas ini ,dengan cepat akan
meracuni seluruh pikiran dan hati,serta jiwa yang terluka,sehingga tidak
jarang terjadinya gejala gangguan kejiwaan. Yang langsung atau
tidak,akan mengganggu kesehatan dan menjadikan daya daya hidup yang ada
didalam diri,menjadi redup dan kemudian padam.
Pengalaman Pribadi
Sewaktu masih jadi pengusaha,saya berusaha untuk bisa membantu orang
orang yang ada disekeliling saya . Yang tidak ada pekerjaan saya ajak
untuk bekerja diperusahaan saya. Yang mau berusaha ,tapi tidak punya
modal saya pinjami. Tapi apa yang terjadi?
Orang yang sudah kami anggap sebagai anak sendiri. Bahkan kami berikan
kebebasan penuh untuk buka kulkas,ambil makanan sendiri dan makan
sesukanya. Bahkan kami berikan kepercayaan penuh untuk memegang kunci
gudang barang barang dagangan.
Pada awal tahun tahun pertama,semuanya berjalan baik. Kami juga sangat
senang,karena disamping bisa membantu ,beban pekerjaan juga agak
ringan,karena sudah ada orang kepercayaan. Tetapi ternyata tidak
berlangsung lama. Suatu waktu kami sekeluarga menghadiri acara wisuda putra kami di
California - Amerika Serikat dan sekaligus memanfaatkan masa liburan
sekolah. Sekembalinya kami dari berlibur,kami dapati gudang tergembok.
Yanto(bukan nama sebenarnya) yang sudah kami anggap anak
sendiri,kabarnya sudah seminggu tidak masuk. Kami datangi rumah
kontrakannya,ternyata kata pemilik rumah, Yanto sudah pindah. Kemana?
Tidak ada yang tahu.
Banyak yang menyarankan agar saya lapor ke polisi. Tapi saya orang yang
tidak tegaan. Karena saya sudah pernah melihat,apa yang terjadi bila
seseorang yang melakukan kejahatan tertangkap dan ditahan di sel. Pasti
akan babak belur. Terus kalau hal ini terjadi ,hasilnya buat saya apa?
Saya memang termasuk orang yang tidak tegaan.
Hati saya terluka dalam. Bukan karena masalah jumlah uangnya,tapi tidak
habis pikir,orang yang saya sayangi dan sangat saya percayai,koq tega
teganya berbuat begitu.Akibat hati saya terluka,sikap saya juga berubah.
Saya menjadi emosionil. Suasana hati menjadi tidak tentram.Bahkan
tidurpun gelisah. Setiap kali saya berusaha memejamkan mata,selalu
terbayang wajah Yanto yang telah menghianati saya. Tidak ada kebencian
dan dendam,tapi hati saya bagaikan diracuni oleh kesedihan.
Masih Ada Lagi
Kata orang,waktu adalah obat yang paling mujarab menyembuhkan luka
batin. Saya mencoba melupakan semuanya. Tetapi justru semakin saya
berusaha melupakannya,semakin saya menjadi gelisah. Akhirnya,saya
mencoba menerima,bahwa ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang
harus saya lalui.
Hasilnya,ada kemajuan . Saya sudah bisa ketawa dan bercanda lagi.Dan
keluarga serta karyawan kami yang ada sekitar 100 orangpun lega. Tetapi
ternyata hal ini tidak berlangung lama.
Syafril, bukan nama sebenarnya,sahabat baik saya ,yang saya pinjamkan
modal,tanpa bunga dan tanpa perlu bagi hasil,ternyata gudangnya juga
ditutup. Saya datangi rumahnya,ternyata rumahnya sudah ditempati orang
lain. Kemana? Tidak ada yang tahu.
Uang telah merengut dua sahabat baik ,dari hidup saya.
Jatuh sakit
Beruntun dalam waktu hanya selang beberapa bulan,dua orang
terdekat,telah meracuni hati saya. Saya sangat sedih dan terpukul. Saya
jatuh sakit. Obat apapun tidak ada yang bisa menyembuhkan saya. Malah
semakin banyak saya minum obat obat penenang ,semakin membuat saya
melemah.Istri saya dan anak anak menjadi sedih melihat,semakin hari semangat hidup saya semakin rontok.
Suatu hari,ada lembaran dari sobekan majalah yang tergeletak dilaci meja
. Iseng saya baca,judulnya:’ Obat Mujarab Sakit Hati - “Maafkan”..Saya
ulangi berkali kali membacanya.. Koq bisa pas dengan kondisi saya pada
waktu itu. Secara phisik awalnya saya tidak sakit,tetapi kedua orang
yang saya sayangi telah meracuni saya dengan tindakannya. ”
Maafkan…maafkan….maafkan…
Kata kata ini saya ulangi terus ..hingga saya ketiduran….Aneh sewaktu
saya terbangun,tiba tiba seperti ada kekuatan dari diri saya.
Benar,mengapa saya tidak memaafkan dan melupakan semuanya? Toh,masih
banyak sahabat sahabat baik saya yang lainnya yang tetap bisa
dipercayai? Dengan kesedihan yang berlarut larut,saya tidak mengubah
apapun. Malah menambah penderitaan diri dan membuat keluarga yang
menyayangi saya juga ikut menderita.
Luar biasa,sepotong sobekan majalah bekas,dapat menjadi obat yang
mujarab bagi saya. Sejak hari itu ,saya bersyukur,kondisi saya semakin
membaik dan sembuh. Belakangan,masih terjadi lagi ,sahabat saya di
Singapore yang membohongi saya sebanyak 400 ribu dollar,seperti yang
sudah saya postingkan. Tetapi pengalaman pengalaman pahit yang saya
alami,membuat saya seperti kebal terhadap penghianatan.
Saya terinspirasi oleh sebuah tulisan,yang nama penulisnya sudah tidak
saya ingat lagi. Tapi saya berjanji pada diri saya sendiri,akan selalu
menulis hal hal yang kiranya dapat menginspirari orang lain. Semoga saja
saya bisa.
Ternyata hidup tanpa dendam dan kebencian,sungguh sungguh menjadikan
hati dan jiwa kita damai….Saya menyadari bahwa semua orang butuh
uang,tetapi uang bukanlah segala galanya.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat untuk dibaca. Bahwa obat mujarab
untuk sakit hati atau luka batin adalah :” MAAFKAN’. When I forgive,I’ve
forgot. Kalau saya sudah memaafkan (dengan ikhlas) berarti saya sudah
melupakan .Tidak ada dendam dan kebencian. Hidup tanpa dendam dan kebencian,sungguh merupakan kebahagiaan yang tak ternilai
Note :
Lahir di Padang,21 Mei 1943
Pensiunan
Alamat : 69 The Avenue/Mount Saint Thomas
N.S.W. 2500/ Australia
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar